Beberapa di antaranya, selalu ingin onani saking seringnya mendapat perlakuan tidak senonoh tersebut dari RD.
Sementara untuk korban dengan trauma sedang dan ringan, dilakukan terapi secara kelompok.
‘’Kita juga lakukan pendampingan untuk orangtua korban. Kita akan bimbing apa yang seharusnya mereka lakukan terhadap anak, bagaimana memperlakukan mereka di rumah dan lingkungannya. Ini masih berlangsung dan karena kasusnya masih penyidikan, kita belum terlalu masuk ke dalam. Kita akan all out setelah penyidikan selesai,’’jelasnya.
Kronologi kasus
Polsek Tarakan Utara, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, mengamankan pemuda bernama RD (22) akibat dugaan melakukan pencabulan pada puluhan santri di wilayah tersebut, pada awal Maret 2022.
Kapolsek Tarakan Utara Iptu Kistaya mengungkapkan, dugaan pelecehan tersebut dilakukan sejak 2016 dan pelaku mengaku ada sekitar 30-an anak yang menjadi korbannya.
RD disebut tak pernah absen beribadah di masjid pesantren. Bahkan dia aktif dalam pengajian dan taklim yang digelar pesantren.
Meski bukan terdaftar sebagai santri, RD sudah dianggap sebagai santri senior oleh para santri cilik.
"Status dan pengakuan bahwa dia santri senior justru membuat dia melakukan perbuatan asusila. Alasan senioritas juga yang membuat korbannya segan dan tidak berani menceritakan aib yang dialaminya," katanya.
Baca juga: Harapan 3 Kakak Adik Siswa SD di Tarakan Penganut Saksi Yehuwa: Kami Ingin Naik Kelas
Para korban mendapat perlakuan mesum RD di tengah malam, saat mereka terlelap tidur.
"Jadi kalau di kalangan santri itu kan diajarkan hormat pada senior. Istilahnya ewuh pakewuh (adab sopan santun). Itu alasan mengapa para korban tidak berani melawan. Bahkan cerita ke orang lain termasuk orangtuanya juga tidak, apalagi kejadian itu antara pria dan pria. Sangat memalukan," jelasnya.
Peristiwa tersebut terbongkar saat ada santri yang memberanikan diri pulang dan melapor pada orangtuanya.
Orangtua santri kemudian melakukan konfirmasi ke pihak pesantren, dan mendapati ada 4 santri lain yang juga mengaku menerima pelecehan seksual oleh RD.
"Akhirnya lima santri didampingi orangtua masing-masing ke Polsek Tarakan Utara, melaporkan kelakuan RD yang dianggap santri senior," kata Kistaya lagi.