Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan 3 Kakak Adik Siswa SD di Tarakan Penganut Saksi Yehuwa: Kami Ingin Naik Kelas

Kompas.com - 27/11/2021, 09:13 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

TARAKAN, KOMPAS.com – Tiga murid SDN 051 Tarakan Kalimantan Utara, penganut Saksi Yehuwa yang tidak naik kelas selama 3 tahun berturut-turut, mengutarakan keinginannya saat mendapat kunjungan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (KemendikbudRistek) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Dalam kunjungan ke rumah kakak adik tersebut, Senin (22/11/2021), ketiganya mengungkapkan sebuah keinginan cukup sederhana setelah mendapatkan dugaan perlakuan intoleran dari pihak sekolah.

‘’Ketika tim bertanya apa harapan atau keinginan ketiga anak, mereka menjawab 'Hanya ingin naik kelas'. Saat ditanya apa lagi harapannya? Jawabannya kurang lebih sama, hanya ingin naik kelas. Ketiganya juga ingin tetap bersekolah di SDN 051 Kota Tarakan,’’ ujar Komisioner KPAI dan penanggung jawab Tim Gabungan Itjend Kemendikbud Ristek, Retno Listyarti, melalui pesan yang dikirim ke Kompas.com, Sabtu (27/11/2021).

Baca juga: 3 Murid SD di Tarakan Disebut Tak Naik Kelas Selama 3 Tahun karena Kepercayaan, Ini Jawaban Kepala Sekolah

Retno juga mendapat pengakuan bahwa ketiganya menyatakan kehilangan semangat belajar, apabila nantinya tidak naik kelas lagi untuk keempat kalinya.

Selain itu, upaya mediasi yang dilakukan tim masih belum membuahkan hasil yang memuaskan.

Dari sejumlah kunjungan baik ke sekolah SDN 051 Tarakan, sampai menggelar Focus Group Discussion (FGD), stakeholder di Kota Tarakan belum memberikan solusi terbaik yang mengedepankan kepentingan si anak.

Dari sekian banyak stakeholder yang berkaitan dengan masalah ini, hanya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Tarakan yang patut diapresiasi.

‘’Mereka telah melakukan pendampingan psikologis dengan ketiga anak korban dan orangtuanya. Bahkan anak-anak sudah mendapatkan terapi psikologi sebanyak 4 kali dari psikolog Himpsi Tarakan yang bekerja sama dengan Dinas PPPA. Selama ini, anak-anak selalu diantar jemput oleh Dinas PPPA saat harus menjalani sesi terapi psikologi,’’kata Retno.

Sejumlah usulan yang ditawarkan sebagai solusi dalam FGD yang digelar Rabu (24/11/2021) di Balai Kota Tarakan, juga sangat tidak berpihak pada kepentingan terbaik bagi anak.

Usulan tersebut di antaranya, kenaikan kelas bisa dilakukan jika ada surat rekomendasi dari Itjen Kemendikbudristek yang memerintahkan agar sekolah menaikkan kelas ketiga anak korban.

Padahal, kenaikan kelas merupakan kewenangan sekolah dan dewan guru.

Itjen Kemendikbudristek dan KPAI tidak memiliki kewenangan menentukan naik kelas atau tidaknya peserta didik.

Baca juga: Ada Siswa Positif Covid-19, PTM 3 SD di Solo Dihentikan Sementara

Selain itu, usulan kenaikan kelas justru dikemukakan sendiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan saat tim gabungan melakukan pengawasan ke SDN 051 Tarakan.

Usulan kedua, kenaikan kelas dapat dilakukan dengan syarat tertentu, di antaranya mencabut gugatan.

Padahal, pencabutan gugatan maupun rencana remedial untuk kenaikan kelas dapat dilakukan pihak sekolah dengan duduk bareng bersama pihak orangtua peserta didik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com