Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Tolak DOB di Jayapura, Sejumlah Toko Tutup, Lalu Lintas Sempat Lumpuh

Kompas.com - 01/04/2022, 18:41 WIB
Roberthus Yewen,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Ribuan mahasiswa dan masyarakat mengatasnamakan Petisi Rakyat Papua (PRP) kembali menggelar demonstrasi menolak pemekaran daerah otonomi baru (DOB) di Papua.

Aksi demo damai ini berlangsung di beberapa titik di Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/4/2022).

Dari pantauan Kompas.com di lapangan, demonstrasi menolak DOB ini berlangsung di beberapa lokasi, seperti Kampus Uncen Perumnas III Waena, Kampus Uncen Abepura, Jalan Expo Buper Perumnas 1 Waena. Massa kemudian berkumpul di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua.

Massa aksi yang berkumpul ini dijaga ketat aparat keamanan dari Polri dan TNI. Hal ini membuat aktivitas transportasi, ruko dan kios yang berada di sepanjang Jalan Raya Abepura, Kota Jayapura, harus tutup. Bahkan, beberapa jam aktivitas lumpuh total.

Ada sekitar 116 organisasi yang hadir dan menyampaikan aspirasi untuk menolak DOB di Papua. Hal ini terlihat dari aspirasi yang disampaikan secara bergeliran melalui orasi-orasi.

Baca juga: Stok Bahan Pokok di Jayapura Aman hingga Akhir Ramadhan, Masyarakat Diminta Tak Khawatir

Tolak DOB

Dalam peryataan sikap yang dibacakan, Jubir Petisi Rakyat Papua Kambrat Jeffry Wenda menyatakan tegas menolak pemekaran DOB di tanah Papua.

“Rakyat di Papua dengan tegas menolak keberadaan DOB di Papua,” kata Jefri di Lingkaran Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat.

Pembacaan pernyataan itu disaksikan Ketua DPR Papua John Banua Rouw dan sejumlah anggota DPR Papua serta Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri.

Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang menolak rencana pembentukan DOB, di Lingkaran Abe, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/4/2022)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang menolak rencana pembentukan DOB, di Lingkaran Abe, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/4/2022)
Menurut Jeffry, dalam waktu dekat PRP akan terus melakukan konsolidasi untuk aksi-aksi damai selanjutnya. Hal ini telah disepakati antara rakyat dan DPR Papua dan disaksikan langsung oleh Kapolda Papua.

“Aspirasi atau statement politik rakyat tidak diserahkan ke enam anggota DPR Papua yang hadir di tengah-tengah masa aksi. Karena alasannya rakyat dan DPR Papua sama-sama punya harga diri dan wibawa, sehingga tidak diserahkan di jalan-jalan,” ujar Jeffry.

Massa aksi kemudian diarahkan menandatangani petisi tolak DOB di Papua. Usai menandatangani petisi, massa aksi melakukan pembersihan di sepanjang lokasi aksi dengan memunggut sampah-sampah di pinggir ruko dan ruas jalan.

 

Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang menolak rencana pembentukan DOB, di Lingkaran Abe, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/4/2022)KOMPAS.COM/DHIAS SUWANDI Aksi unjuk rasa ratusan mahasiswa yang menolak rencana pembentukan DOB, di Lingkaran Abe, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Jumat (1/4/2022)
Tanggapan DPR Papua

Ketua DPR Papua John Banua Rouw di depan massa aksi menanggapi positif dan meminta agar aspirasi ini disampaikan langsung di Kantor DPR Papua.

“Kami siap menerima rakyat di Honai Rakyat yaitu Kantor DPR Papua,” ujarnya.

John mengatakan, pihaknya akan memfasilitasi kendaraan, sehingga massa aksi bisa ke Kantor DPR Papua dan menyampaikan aspirasi secara langsung dengan dialog bersama.

Baca juga: Demo soal DOB di Jayapura Berlangsung Aman, Massa Tolak Serahkan Aspirasi ke DPR Papua

"Kami akan memfasilitasi truk untuk massa aksi bisa tiba dengan aman," katanya.

Dari pantauan Kompas.com, meskipun dikawal ketat oleh aparat keamanan, tetapi aksi demonstrasi tolak DOB di Papua ini berjalan dengan aman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com