Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Menentukan Awal Puasa Ramadhan?

Kompas.com - 28/03/2022, 18:13 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Penetapan awal puasa Ramadhan selalu ditunggu oleh umat Islam, dan tak jarang sudah diperhitungkan dari beberapa bulan sebelumnya.

Di Indonesia, jatuhnya tanggal 1 Ramadhan dalam kalender Hijriah secara nasional biasanya ditentukan melalui sidang isbat yang diselenggarakan oleh pemerintah.

Baca juga: Mengapa Ada Perbedaan Penentuan Awal Puasa Ramadhan?

Diketahui Indonesia menggunakan dua cara menentukan awal Ramadhan yaitu metode hilal dan hisab.

Dua metode tersebut digunakan merujuk pada cara yang diterapkan oleh ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Baca juga: Puasa Tanggal Berapa? Ini Jadwal Sidang Isbat Awal Ramadhan 2022

Cara menentukan awal Ramadhan menurut Nahdlatul Ulama menggunakan metode rukyat, sementara Muhammadiyah menggunakan metode hisab.

Adapun dalam sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI akan menggabungkan keduanya sebagai rujukan awal Ramadhan secara nasional.

Baca juga: BRIN Prediksi Awal Ramadhan 3 April, Apakah Awal Puasa 2022 Berbeda?

Terkait apakah metode hilal dan hisab dalam menentukan awal Ramadhan, berikut adalah penjelasan lengkapnya.

Metode Rukyatul Hilal

Menurut Lapan, metode rukyat atau rukyatul hilal adalah adalah aktivitas pengamatan hilal dengan melihat secara langsung atau menggunakan teleskop.

Semetara dilansir dari laman bali.kemenag.go.id, hilal adalah nampaknya bulan sabit muda pertama setelah terjadinya konjungsi (ijtimak atau bulan baru) di arah matahari terbenam yang dijadikan acuan jatuhnya awal bulan dalam kalender Hijriyah termasuk Ramadhan.

Kapan waktu pengamatan hilal yaitu pada hari ke-29 untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.

Metode rukyatul hilal digunakan oleh Nahdlatul Ulama (NU) dengan melakukan pengamatan di beberapa titik di Indonesia.

Dalam metode rukyat, hilal yang berada di bawah ketinggian dua derajat mustahil diamati dengan mata, namun jika lebih dari dua derajat maka hilal memungkinkan untuk dilihat dengan mata telanjang.

Adapun tahun ini Kementerian Agama mengadopsi kriteria baru yaitu kesepakatan Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) di mana tinggi bulan baru yang teramati minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat.

Jika menggunakan metode rukyat, maka visual hilal yang teramati akan menjadi tanda bahwa esok hari akan jadi hari pertama bulan dalam kalender Hijriah.

Namun jika hilal tidak terlihat maka disepakati bahwa lusa adalah waktu jatuhnya awal bulan, dan berlaku baik untuk penentuan awal bulan Ramadhan dan bulan-bulan lain termasuk Syawal.

Hal ini disebut dengan istikmal yaitu melakukan pembulatan jumlah hari sampai tiga puluh hari sebelum dimulainya bulan yang baru.

Pada tahun ini, rukyatul hilal yang dilakukan untuk menentukan awal puasa Ramadhan 1443 Hijriyah akan dilakukan pada tanggal 1 April 2021 petang di 101 titik di seluruh Indonesia.

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kantor Kementrian Agama dan Pengadilan Agama Kota Surabaya melaksanakan rukyatul-hilal di tempat tertinggi di Surabaya, yakni One Icon Residence, Selasa (11/5/2021) sore.DOK. PCNU SURABAYA Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kantor Kementrian Agama dan Pengadilan Agama Kota Surabaya melaksanakan rukyatul-hilal di tempat tertinggi di Surabaya, yakni One Icon Residence, Selasa (11/5/2021) sore.

Metode Hisab

Dilansir dari laman suaramuhammadiyah.id, metode hisab adalah serangkaian proses perhitungan yang salah satunya bertujuan menentukan posisi geometris benda langit untuk kemudian mengetahui waktu di mana benda langit menempati posisi tersebut, atau mengetahui apakah suatu siklus waktu sudah mulai atau belum.

Cara menentukan awal bulan, termasuk tanggal 1 Ramadhan menurut Muhammadiyah ini berguna dalam menentukan awal bulan pada kalender Qamariah atau bulan dalam kalender Hijriyah.

Tarjih Muhammadiyah diketahui meyakini hisab hakiki dengan acuan ijtimak atau konjungsi sebagai batas kulminasi awal dan akhir bulan Qomariyah.

Metode hisab Muhammadiyah diketahui menggunakan tiga kriteria yaitu telah terjadi ijtimak bulan-matahari, ijtimak terjadi sebelum terbenam matahari, dan bulan di atas ufuk atau belum terbenam pada saat matahari terbenam.

Kemudian hilal dianggap sudah wujud (terlihat) apabila matahari terbenam lebih dahulu daripada terbenamnya hilal walaupun hanya berjarak kurang dari satu menit.

Sementara penetapan hasil hisab yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan dikeluarkan sebagai maklumat untuk kemudian digunakan oleh umat.

Sebagai contoh, tahun ini melalui maklumat Nomor 01/MLM/I.0/E/2022 Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1443 Hijriyah jatuh pada 2 April 2022.

Ilustrasi fase Bulanfreepik Ilustrasi fase Bulan

Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan

Masyarakat mengenal sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI sebagai kegiatan yang identik dengan penentuan waktu jatuhnya hari besar Islam di Indonesia.

Sidang isbat adalah sidang yang diselenggarakan Kementerian Agama RI untuk menentukan jatuhnya awal bulan di kalender Hijriyah, termasuk Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Adapun penyelenggaraan sidang isbat akan mempertimbangkan informasi awal berdasarkan hasil perhitungan secara astronomis atau hisab, serta hasil konfirmasi lapangan melalui mekanisme pemantauan rukyatul hilal.

Pada sebuah sidang isbat, Kementerian Agama RI akan melibatkan berbagai pihak untuk mendapatkan kesepakatan.

Di tahun 2022, penentuan awal Ramadan 1443 Hijriyah akan dihadiri sejumlah Duta Besar Negara Sahabat, Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kementerian Agama, dan Pimpinan Organisasi Kemasyarakatan Islam dan Pondok Pesantren.

Adapun penyelenggaraannya disepakati setelah waktu ijtimak menjelang Ramadhan yang jatuh sekitar pukul 13.24 WIB di hari Jumat, 1 April 2022 atau bertepatan dengan 29 Sya'ban 1443 H.

Sumber:
ms-aceh.go.idbali.kemenag.go.idkemenag.go.id

suaramuhammadiyah.idtarjih.or.idlapan.go.idkompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Balihonya Bermunculkan Jelang Pilkada, Ketua PPP Magelang Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com