Di hari akhir penutupan pendaftaran calon, Ela akhirnya mendaftar. Saat itu, berkas pendaftaran Ela masih kekurangan 4 poin persyaratan kelengkapan calon kepala desa.
"Seminggu kemudian baru lengkap. (Persyaratan) bisa menyusul. Kalau saya sudah lengkap saat mendaftar," katanya.
Dengan daftarnya Ela, maka pendaftaran calon kades tidak diperpanjang. "Karena sudah dua calon. Ada perpanjangan kalau masih satu (calon)," kata Aan.
Baca juga: Kasus Covid-19 Menurun, Pemkot Ambon Segera Gelar Pilkades di 9 Desa
Aan mengaku mengikuti seluruh tahapan kampanye calon kades sesuai aturan pemerintah. Kata dia, tidak ada konflik sedikitpun. "Saya hanya berdua (pergi ke lokasi kampanye)," kata Aan.
Kepada warga, Aan dan Ela meminta doa dan dukungan. Siapapun yang terpilih nanti, kata dia, mudah mudahan-mudahan yang terbaik.
"Saya prinsipnya sekarang mau milih Ela silakan. Itu pilihan warga. Saya harap masyarakat berpikir cerdas," jelas Aan.
Selama dua kali mengikuti Pilkades, Aan mengaku tidak pernah membuat tim sukses. Politik yang ia jalankan adalah silaturahmi.
Baca juga: Kasus Dugaan Korupsi Dana Pilkades Serentak, Jaksa Periksa 3 Pejabat Pemkab Madiun
"Sampai saat ini saya tak pernah bikin (banner) saya nomor saya nomor satu dan Ela nomor dua," kata Aan.
Dia mengaku bukannya kepedean tidak membuat alat peraga kampanye. Namun, kata Aan, ia dan istrinya sering berkunjung ke masyarakat.
"Saya selama 6 tahun (jadi kades), modal utama saya adalah silaturahmi," jelasnya.
Aan menegaskan, ia menjadi kades untuk melayani masyarakat, untuk bekerja. "Kenapa harus habis-habiskan uang. Prinsipnya sederhana seperti itu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.