Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Terjal Memberantas "Human Trafficking", Migrant Care: Komitmen Negara Masih di Atas Kertas

Kompas.com - 24/03/2022, 18:54 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Penulis

KOMPAS.com -  Sebuah kapal nelayan dari kayu kandas di Selat Malak, tepatnya di perairan Tanjung Api, Kabupaten Asahan, Sabtu (19/3/2022). 

Kapal kayu tersebut ternyata mengangkut 89 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang lewat jalur ilegal.

Dalam kecelakaan tersebut, dua orang penumpang kapal dilaporkan tewas. Mereka adalah Anastasyah Ponis (43) warga Nusa Tenggara Timur dan Basman (53) warga Sulawesi Selatan.

Baca juga: Memberantas Sindikat Perekrutan TKI Ilegal, Migrant Care: Aktor Utama dan Korporasinya Belum Tersentuh

Berkaca dari kasus itu, upaya pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Indonesia masih menemui sejumlah tantangan.

Direktur Eksekutif Migrant Care Wahyu Susilo menyebutkan, tantangan terbesar adalah komitmen negara.

"Komitmen dari negara masih di atas kertas. Perbatasan antar negara juga tidak dijaga secara serius dari tindak trafficking. Perekrutan ugal-ugalan masih terjadi di daerah basis dan masih tanpa pengawasan," katanya kepada Kompas.com, Kamis (24/3/2022).

Baca juga: Melawan Sindikat TPPO, Migrant Care Soroti soal Restitusi bagi Korban

Informasi akurat sejak di kampung halaman

Ilustrasi TKIKOMPAS.com/SUKOCO Ilustrasi TKI

Selain itu, situasi pandemi Covid-19 juga memberikan dampak signifikan di seluruh aspek masyarakat, salah satunya roda perekonomian.

Kemiskinan yang diderita masyarakat, menurut Wahyu, berpotensi membuka peluang sindikat TPPO untuk beraksi. Rakyat pun kembali menjadi korban.

"Pandemi juga berdampak ekonomi, rakyat lapar kerja, sementara peluang kerja terbatas, sehingga iming-iming melalui jalur gelap jadi pilihan. Akibatnya kasus kapal tenggelam berisi calon pekerja migran ke malaysia terus terjadi," katanya.

Baca juga: Muat 89 TKI Ilegal, Kapal Kayu Karam di Selat Malaka Asahan, 2 Orang Tewas

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com