Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komunitas Back Ind, Cara Anak Muda Berkolaborasi dalam Zero Waste Lifestyle

Kompas.com - 24/03/2022, 08:01 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


SEMARANG, KOMPAS.com - Berbagai kontribusi dilakukan anak muda untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik.

Terlebih dalam bidang lingkungan, satu per satu gerakan hingga komunitas mulai menyuarakan pola hidup sehat.

Fokus dalam pola hidup zero waste, salah satu komunitas lingkungan di Semarang, Komunitas Back Ind, hadir untuk merangkul masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan, utamanya dalam memilah, mengelola, dan memanfaatkan sampah plastik.

Sesuai dengan namanya, Back artinya kembali; mengembalikan. Ind, berarti Indonesia.

Baca juga: Makam Pendiri Kota Semarang Mulai Banyak Didatangi Peziarah Jelang Ramadhan

 

Komunitas yang didominasi oleh anak-anak muda ini memiliki tujuan untuk mengembalikan marwah Indonesia melalui zero waste lifestyle dan eco sociopreneur.

Menyoal tentang alam, Presiden Back Ind, Falasifah menuturkan, memiliki kesinambungan yang lekat dengan manusia.

Terlebih, jika terjadi kerusakan alam, manusia selalu menjadi sumber yang disalahkan, begitu pula sebaliknya.

“Artinya, kita dan alam saling menyalahkan sehingga tidak ada jalan keluar. Maka, hadirnya Komunitas Back Ind ini ingin menjembatani antara alam dan manusia agar terjadi keselarasan,” ucap Falasifah, kepada Kompas.com, pada Selasa (22/3/2022).

Komunitas Back Ind memiliki tagline “Manusia Punya Rasa, Alam Punya Cerita”.

Salah satu hal yang jelas terbukti yaitu ketika dunia harus menerima kondisi pandemi Covid-19.

Ketika orang-orang sudah bosan di rumah, mereka ingin keluar melihat alam.

Sehingga, pada dasarnya, manusia sangat membutuhkan alam, alam pun punya cerita untuk membentuk ekosistem yang luar biasa.

Menariknya, komunitas ini tidak muluk-muluk memiliki program kerja.

Menurut Sifa, kesalahan yang sering dilakukan kebanyakan komunitas yaitu terlalu sibuk menyusun program kerja di awal.

Namun, program tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan dan tidak bisa menyelesaikan permasalahan di masyarakat.

“Jadi, kami harus turun dulu ke lapangan. Mendata permasalahan sampah di masyarakat, bagaimana pengetahuannya tentang sampah, hingga bagaimana mereka mengelola sampah. Dengan data itu, baru kami bisa susun apa saja yang dibutuhkan masyarakat,” kata alumni Undip jurusan Biologi itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com