Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Berdialog dengan Pedemo soal Wadas, Hasilnya Massa Ancam Gelar Aksi Lebih Besar

Kompas.com - 22/03/2022, 20:48 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menemui demonstran di depan kantornya pada Selasa (22/3/2022).

Sejak sedari siang, ratusan pendemo yang terdiri dari mahasiswa, aktivis dan warga Desa Wadas, ini menggelar aksi solidaritas untuk Wadas di depan kantor Gubernur Jateng.

Mereka menolak adanya penambangan batu andesit di Desa Wadas untuk proyek Bendungan Bener yang dinilai akan merusak lingkungan.

Pantauan Kompas.com, massa aksi yang sebelumnya menggelar demonstrasi di luar gerbang memasuki halaman kantor Gubernur Jateng.

Baca juga: Kantor Ganjar Digeruduk Mahasiswa dan Aktivis, Minta Dalang Penangkapan Warga Wadas Diusut Tuntas

Meski disambut gerimis, Ganjar yang masih berada di kantor lalu datang menemui massa aksi dan mengajak mereka berdialog.

Sembari duduk melingkar di atas spanduk yang dijadikan alas, massa aksi menyampaikan sejumlah tuntutan di hadapan Ganjar.

Mereka meminta Ganjar untuk menyelesaikan beberapa persoalan di Desa Wadas yang akan terdampak proyek pembangunan Bendungan Bener.

Massa aksi menuntut Ganjar untuk mencabut Izin Penetapan Lokasi (IPL) Bendungan Bener dan mengeluarkan Wadas dari IPL Bendungan Bener.

Selain itu, Ganjar diminta untuk mengusut tuntas dalang di balik tindakan pengepungan dan penangkapan secara sewenang-wenang terhadap warga.

Ganjar pun mengawali dialog dengan memberikan penjelasan terkait rencana proyek Bendungan Bener.

Sebelumnya, Ganjar juga beberapa kali sudah bertemu dengan warga yang pro dan kontra termasuk Komnas HAM. 

 

"Saya senang kawan-kawan mau mendengarkan. Kalau ada warga dan lainnya kekeh menolak tidak apa-apa, kuncinya dialog. Tidak hanya dengan warga, kami dialog dengan kementerian dengan yang terkait lainnya," kata Ganjar, usai berdialog dengan massa aksi, Selasa (22/3/2022). 

Saat ditanya awak media terkait pencabutan IPL Bendungan Bener, Ganjar mengatakan, sudah ada putusan terkait aturan tersebut.

"Kan sudah ada putusan MA (IPL). Kami tadi juga sudah jelaskan semua. Makanya tadi kami dialog," ujar dia. 

Baca juga: Permohonan Rania Warga Sekitar IKN ke Jokowi: Tanah, Tempat Tinggal Kami, Harap Diganti Rugi

Sementara itu, perwakilan massa aksi, Muhammad Muin mengatakan, dialog yang dilakukan belum menyelesaikan persoalan.

Pihaknya menyayangkan Ganjar tidak berkenan untuk menandatangani tuntutan yang dibacakan.

"Dari Gubernur belum memberikan wewenang cabut IPL. Jadi, 7x24 jam kalau belum ada tanggapan yang menguntungkan warga Wadas, kami akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Pilkada Banten 2024, Airin Rachmi Diany Berharap Restu Megawati dan Cak Imin

Regional
Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Mengenang Mei 1923, Saat Mogok Buruh Lumpuhkan Transportasi Semarang

Regional
Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Curhat Lewat Buku Harian, Remaja di Jember Diperkosa Pamannya Sebanyak 10 Kali

Regional
Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Jalur Aceh-Sumut Diterjang Longsor, Polisi Berlakukan Sistem Buka-Tutup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com