Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pria Menumpang di Kolong Bus dari Merak ke Lampung | Nakes dan Anaknya Dibunuh

Kompas.com - 20/03/2022, 06:07 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Mengaku tak punya ongkos untuk pulang ke kampung halamannya di Lampung, seorang pria nekat menumpang di kolong bus Singa Raja Putra.

Pria itu diketahui bernama Wahyu. Ia naik dari Merak, Banten.

Diketahui, bus tersebut dalam perjalanan menuju Palembang dari Denpasar.

Sementara itu, kasus pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya dibuang di kolong jembatan Tol Bawen-Semarang berhasil diungkap polisi.

Kedua korban yakni berinisial SK (32), dan anaknya MF (5). SK diketahui merupakan tenaga kesehatan (nakes).

Sementara pelaku tak lain adalah DCEW (31), yang sama-sama bekerja sebagai tenaga kesehatan dan memiliki hubungan dekat dengan korban.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

1. Pria menumpang di kolong bus dari Merak ke Lampung

Ilustrasi bus AKAP di sebuah terminaltribunnews.com Ilustrasi bus AKAP di sebuah terminal

Riyan Saputra, awak bus Singa Raja Putra mengatakan, sebelum ketahuan, salah satu penumpang bus sebenarnya melihat pria itu masuk ke kolong.

Namun saat itu, sambungnya, penumpang mengira pria itu awak bus yang mau cek kondisi kendaraan sehingga penumpang tidak melapor.

"Ada penumpang yang lihat dia naik pas kita berhenti makan di Merak. Tapi disangka dia itu awak bus yang mau periksa kendaraan," kata Riyan, saat dihubungi, Sabtu (19/3/2022) pagi.

Ketahuan saat bus turunkan penumpang

Kata Ryan, aksi pria itu baru diketahui setelah bus berhenti di Tulang Bawang karena ada penumpang yang hendak turun.

Ketika berhenti di Tulang Bawang, barulah diketahui ada seorang pria duduk di atas ban serap di kolong bus.

"Pas berhenti itu, sopir mau sekalian cek bagian bawah depan bus, nah pas itu baru ketahuan ada orang di bawah," ujarnya.

Baca juga: Video Viral Seorang Pria Menumpang di Kolong Bus dari Merak ke Lampung, Mengaku Tak Punya Ongkos

 

2. Nakes dan anaknya Dibunuh

Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro saat gelar perkara di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Dirreskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro saat gelar perkara di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).

Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, MF tewas mengenaskan karena sempat disekap, disiksa, dan tak pernah diberi makan.
Terlebih, sambungnya, anak tersebut sedang dalam proses pengobatan.

Jenazah MF dibuang pelaku dari atas jembatan di ketinggian sekira 50 meter dalam kondisi telanjang saat malam hari, tepatnya di tol Kilometer 426.

Sementara, kata Djuhandhani, jenazah ibunya, SK, ditemukan dalam kondisi tertutup sarung, masih berpakaian lengkap dengan kaki terikat di tol Kilometer 425.

"Jadi ada dua perkara dari kejadian ini. Lokus pertama penganiayaan terhadap anak sehingga korban meninggal pada 20 Februari 2022. Dan kedua penganiayaan kepada SK pada 7 maret 2022," ujarnya.

Baca juga: Ketika Kombes Djuhandhani Menahan Air Mata Saat Ungkap Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Semarang

 

3. Gadis yang tersesat di Hutan Keramat karena Google Maps ditemukan

Gegara terlena dengan petunjuk Google Maps, Nurma Firdinia gadis 21 tahun asal Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tersesat di tengah Hutan Kramat Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jateng Kamis (17/3/2022) tengah malam.DOKUMEN POLRES GROBOGAN Gegara terlena dengan petunjuk Google Maps, Nurma Firdinia gadis 21 tahun asal Desa Jatirejo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah tersesat di tengah Hutan Kramat Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Grobogan, Jateng Kamis (17/3/2022) tengah malam.

Nurma Firdinia (21), gadis yang tersesat di Hutan Keramat, Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, karena mengikuti arahan Google Maps, pada Kamis (17/3/2022) tengah malam, berhasil ditemukan.

Ia berhasil ditemukan oleh tim SAR, setelah terdengar suara teriakan Nurma serta cahaya samar-samar dari ponsel korban.

"Setelah lebih kurang satu jam perjalanan, korban berhasil ditemukan dalam keadaan syok dan lemas," kata Kapolsek Tanggungharjo AKP Winarno, Jumat (18/3/2022).

Saat ini, korban berikut motor yang ditumpanginya dievakuasi tim SAR gabungan ke Mapolsek Tanggungharjo untuk mendapatkan pertolongan.

"Korban yang masih trauma ditenangkan dulu di Polsek Tanggungharjo hingga dijemput keluarga," ungkapnya.

Baca juga: Gadis yang Tersesat di Hutan Keramat karena Google Maps Ditemukan berkat Cahaya Ponsel

 

4. OC Kaligis hirup udara bebas

Terdakwa Otto Cornelis Kaligis menjalani sidang putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (22/9/2015). Ia didakwa menyuap majelis hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan, Sumatera Utara, sebesar 27.000 dollar AS dan 5.000 dollar Singapura. Suap tersebut untuk memengaruhi putusan gugatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas pengujian kewenangan Kejati Sumatera Utara terkait penyelidikan tentang terjadinya dugaan tindak pidana korupsi dana bantuan sosial (bansos), bantuan daerah bawahan (BDB), bantuan operasional sekolah (BOS), tunggakan dana bagi hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumut. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMOKRISTIANTO PURNOMO Terdakwa Otto Cornelis Kaligis menjalani sidang putusan sela di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (22/9/2015). Ia didakwa menyuap majelis hakim dan panitera Pengadilan Tata Usaha Negara di Medan, Sumatera Utara, sebesar 27.000 dollar AS dan 5.000 dollar Singapura. Suap tersebut untuk memengaruhi putusan gugatan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara atas pengujian kewenangan Kejati Sumatera Utara terkait penyelidikan tentang terjadinya dugaan tindak pidana korupsi dana bantuan sosial (bansos), bantuan daerah bawahan (BDB), bantuan operasional sekolah (BOS), tunggakan dana bagi hasil (DBH), dan penyertaan modal pada sejumlah BUMD pada Pemerintah Provinsi Sumut. KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO

Kepala Lapas Sukamiskin Elly Yuzar mengatakan, OC Kaligis, saat ini sedang menjalani program cuti menjelang bebas (CMB) sejak Selasa (15/3/2022) lalu.

"Menjalani program cuti jelang bebas," katanya saat dihubungi, Sabtu (19/3/2022).

Kata Elly, OC Kaligis sudah tak berada di Lapas Sukamiskin karena statusnya bukan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Saat ini, sambungnya, OC Kaligis berstatus sebagai klien sehingga tak harus kembali ke Lapas Sukamiskin.
Meski begitu, OC Kaligis tetap diawasi Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung.

"Beliau masih berada dalam pengawasan Bapas Bandung," ujarnya.

Baca juga: OC Kaligis Hirup Udara Bebas, Kalapas Sukamiskin: Menjalani Program Cuti Jelang Bebas

 

5. Alasan Softbank mundur dari pendanaan IKN

IKNKementerian PUPR IKN

SoftBank Group Corp mundur dari pendanaan proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Representative Director & Chairman SoftBank Corp Ken Miyauchi mengatakan, alasan utama pihaknya mundur dari pendanaan proyek (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur karena pertimbangan return of investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi.

"Return of investment adalah alasan utama kami mundur dari proyek yang dimaksud. Dari segi waktu dan besar return investment itu sendiri," ujar Ken melalui keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).

Meski demikian, pihaknya akan tetap mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.

"Kami tetap akan melakukan investasi di Indonesia tetapi tidak melalui pendanaan proyek pembangunan IKN di Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur," ujarnya.

Baca juga: Terjawab, Alasan Utama SoftBank Mundur dari Pendanaan IKN karena Return of Investment, Bukan Politik

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya, Riska Farasonalia, Agie Permadi | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com