Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Pria Menumpang di Kolong Bus dari Merak ke Lampung | Nakes dan Anaknya Dibunuh

KOMPAS.com - Mengaku tak punya ongkos untuk pulang ke kampung halamannya di Lampung, seorang pria nekat menumpang di kolong bus Singa Raja Putra.

Pria itu diketahui bernama Wahyu. Ia naik dari Merak, Banten.

Diketahui, bus tersebut dalam perjalanan menuju Palembang dari Denpasar.

Sementara itu, kasus pembunuhan ibu dan anak yang jasadnya dibuang di kolong jembatan Tol Bawen-Semarang berhasil diungkap polisi.

Kedua korban yakni berinisial SK (32), dan anaknya MF (5). SK diketahui merupakan tenaga kesehatan (nakes).

Sementara pelaku tak lain adalah DCEW (31), yang sama-sama bekerja sebagai tenaga kesehatan dan memiliki hubungan dekat dengan korban.

Berikut populer nusantara selengkapnya:

Riyan Saputra, awak bus Singa Raja Putra mengatakan, sebelum ketahuan, salah satu penumpang bus sebenarnya melihat pria itu masuk ke kolong.

Namun saat itu, sambungnya, penumpang mengira pria itu awak bus yang mau cek kondisi kendaraan sehingga penumpang tidak melapor.

"Ada penumpang yang lihat dia naik pas kita berhenti makan di Merak. Tapi disangka dia itu awak bus yang mau periksa kendaraan," kata Riyan, saat dihubungi, Sabtu (19/3/2022) pagi.

Ketahuan saat bus turunkan penumpang

Kata Ryan, aksi pria itu baru diketahui setelah bus berhenti di Tulang Bawang karena ada penumpang yang hendak turun.

Ketika berhenti di Tulang Bawang, barulah diketahui ada seorang pria duduk di atas ban serap di kolong bus.

"Pas berhenti itu, sopir mau sekalian cek bagian bawah depan bus, nah pas itu baru ketahuan ada orang di bawah," ujarnya.

 

Direktur Reskrimum Polda Jateng Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, MF tewas mengenaskan karena sempat disekap, disiksa, dan tak pernah diberi makan.
Terlebih, sambungnya, anak tersebut sedang dalam proses pengobatan.

Jenazah MF dibuang pelaku dari atas jembatan di ketinggian sekira 50 meter dalam kondisi telanjang saat malam hari, tepatnya di tol Kilometer 426.

Sementara, kata Djuhandhani, jenazah ibunya, SK, ditemukan dalam kondisi tertutup sarung, masih berpakaian lengkap dengan kaki terikat di tol Kilometer 425.

"Jadi ada dua perkara dari kejadian ini. Lokus pertama penganiayaan terhadap anak sehingga korban meninggal pada 20 Februari 2022. Dan kedua penganiayaan kepada SK pada 7 maret 2022," ujarnya.

 

Nurma Firdinia (21), gadis yang tersesat di Hutan Keramat, Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan, Jawa Tengah, karena mengikuti arahan Google Maps, pada Kamis (17/3/2022) tengah malam, berhasil ditemukan.

Ia berhasil ditemukan oleh tim SAR, setelah terdengar suara teriakan Nurma serta cahaya samar-samar dari ponsel korban.

"Setelah lebih kurang satu jam perjalanan, korban berhasil ditemukan dalam keadaan syok dan lemas," kata Kapolsek Tanggungharjo AKP Winarno, Jumat (18/3/2022).

Saat ini, korban berikut motor yang ditumpanginya dievakuasi tim SAR gabungan ke Mapolsek Tanggungharjo untuk mendapatkan pertolongan.

"Korban yang masih trauma ditenangkan dulu di Polsek Tanggungharjo hingga dijemput keluarga," ungkapnya.

 

Kepala Lapas Sukamiskin Elly Yuzar mengatakan, OC Kaligis, saat ini sedang menjalani program cuti menjelang bebas (CMB) sejak Selasa (15/3/2022) lalu.

"Menjalani program cuti jelang bebas," katanya saat dihubungi, Sabtu (19/3/2022).

Kata Elly, OC Kaligis sudah tak berada di Lapas Sukamiskin karena statusnya bukan warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Saat ini, sambungnya, OC Kaligis berstatus sebagai klien sehingga tak harus kembali ke Lapas Sukamiskin.
Meski begitu, OC Kaligis tetap diawasi Balai Pemasyarakatan (Bapas) Bandung.

"Beliau masih berada dalam pengawasan Bapas Bandung," ujarnya.

 

SoftBank Group Corp mundur dari pendanaan proyek Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.

Representative Director & Chairman SoftBank Corp Ken Miyauchi mengatakan, alasan utama pihaknya mundur dari pendanaan proyek (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur karena pertimbangan return of investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi.

"Return of investment adalah alasan utama kami mundur dari proyek yang dimaksud. Dari segi waktu dan besar return investment itu sendiri," ujar Ken melalui keterangan tertulis, Jumat (18/3/2022).

Meski demikian, pihaknya akan tetap mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.

"Kami tetap akan melakukan investasi di Indonesia tetapi tidak melalui pendanaan proyek pembangunan IKN di Penajam Pasir Utara, Kalimantan Timur," ujarnya.

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Tri Purna Jaya, Riska Farasonalia, Agie Permadi | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba)

https://regional.kompas.com/read/2022/03/20/060700478/-populer-nusantara-pria-menumpang-di-kolong-bus-dari-merak-ke-lampung-nakes

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke