Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Bentrok Gara-gara Pengeras Suara Mushala, Sosiolog Sebut Pentingnya Berdialog

Kompas.com - 19/03/2022, 19:35 WIB
Candra Setia Budi

Penulis

Akibatnya, sambungnya, praktek dari aturan tersebut tidak dapat dengan mudah dilakukan.

"Situasi ini tentu menjadi semakin rumit ketika kondisi sosial politik kita cenderung mengalami fragmentasi sebagai imbas dari pemilu 2014 maupun 2019," katanya melalui pesan WhatApps kepada Kompas.com, Sabtu (19/3/2022) sore.

"Kondisi ini seringkali menimbulkan multi tafsir bahkan silang pendapat yang berujung pada konflik persepsi dan cara pandang. Apabila ketersediaan sarana yang tidak memadahi bertemu dengan situai sosial politik masyarakat yang mengalami konflik cara pandang tersebut, maka bukan tidak mungkin potensi konflik tersebut akan terjadi," sambungnya.

Baca juga: Warga yang Cekcok karena Pengeras Suara Mushala Telah Sepakat Berdamai

Kata Siti, situasi tersebut sebenarnya sudah sering terjadi di banyak wilayah, seringkali konfliknya laten, namun sekarang jadi manifest bagaimanapun tidak terlepas dari tahun-tahun politik yang telah kita masuk, apapun bisa digoreng dan digiring pada isu tertentu.

Kata Siti, SE Menteri Agama tidak bisa jalan sendiri, dia butuh beragam instrumen untuk bisa direalisasikan, termasuk persiapan sosial masyarakat agar tidak terjadi konflik horisontal, utamanya yang mengarah ke SARA.

Tapi, kata Siti, memang persoalan persepsi pada masyarakat tentang suara toa juga bisa beragam.

"Persepsi yang dilembagakan menjadi perilaku dan budaya masyarakat kita telah mengakar, apalagi Riau, yang mayoritas warga muslim, tentu menggunakan toa masjid untuk berbagai keperluan ibadah menjadi hal yang biasa," ujarnya.

"Persoalannya hari ini kita dihadapkan pada situasi yang mesti dirubah, karena masyarakat kita tidaklah tunggal, bahkan majemuk. Tidak hanya soal keyakinan, tapi juga kepentingan, dan negara menjamin soal itu," lanjutnya

Baca juga: Berawal Lambaikan Tangan dengan Seseorang, Nakes Dibunuh Tunangan, Pelaku Terlebih Dahulu Bunuh Anak Korban

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com