Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Wanita dan Anak di Semarang Seorang Nakes, Kenal Korban Saat Sama-sama Jadi Vaksinator

Kompas.com - 18/03/2022, 14:40 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - DC (31) seorang tenaga kesehatan asal Lasem, Rembang ditangkap polisi terkait kasus penemuan mayat perempuan dan kerangka anak di dekat jembatan Tol Bawen- Semarang beberapa hari lalu.

Sebelum membunuh SK (32), pria yang bekerja di salah satu RS di Kota Semarang itu lebih dulu membunuh anak SK, MF (5) dengan cara dianiaya dan disekap di dalam kamar.

Akibat penganiayaan yang dilakukan SK, MF meninggal pada 20 Februari 2022.

Lalu mayatnya dibuang oleh DC di bawah kolong jembatan Tol KM 426 Pudakpayung.

Pada 7 Maret 2022, ibu MF mendesak DC agar bisa bertemu dengan anaknya. DC kemudian menganiaya MF hingga tewas dan membuang mayat perempuan 32 tahun di KM 424.

Baca juga: Karena Cemburu, Pelaku Bunuh Ibu dan Anak yang Jasadnya Ditemukan di Kolong Jembatan Tol Semarang

Teman dekat, pelaku punya anak dan istri

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah, Kombes Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pelaku dan korban sama-sama tenaga kesehatan.

Mereka saling mengenal sejak Oktober 2021 saat sama-sama menjadi vaksinator. Mereka kemudian menjalin hubungan dekat.

DC diketahui memiliki anak dan istri. Sementara SK ibu tunggal yang memiliki dua anak.

Anak pertamanya ikut sang nenek di Palembang dan ia tinggal di Jawa Tengah dengan anak keduanya yang ikut tewas dibunuh DC.

"Korban dan pelaku kenal sejak Oktober 2021 karena sama-sama menjadi vaksinator. Keduanya nakes mulai berkenalan lalu terjadi hubungan dekat," kata Djuhandhani saat gelar perkara di Mapolda Jateng, Jumat (18/3/2022).

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Wanita dan Anak yang Jasadnya Dibuang di Kolong Jembatan Tol Semarang Ditangkap

Ia bercerita DC menyekap anak SK, MF selama beberapa hari di dalam kamar. Selama disekap, bocah lima tahun kerap disiksa dan tidak diberi makan. Saat disekap itulah, MF meninggal dunia.

"Selama ikut tersangka korban sering disiksa, dikunci dalam kamar dan tidak pernah diberi makan hingga meninggal dunia pada 20 Februari 2022," ungkapnya.

Kemudian, pelaku membuang mayat anak tersebut di bawah kolong jembatan Tol KM 426 Pudakpayung.

SK tak mengetahui anaknya sudah tewas. Perempuan yang berprofesi sebagai bidan tersebut terus mendesak DC agar bisa bertemu anaknya.

Baca juga: Ini Sosok Nakes Korban Pembunuhan yang Jenazahnya Ditemukan di Tol Semarang

Lalu mereka janjian untuk bertemu dan korban dibawa pelaku ke hotel.

Karena terus didesak, DC membunuh SK dan memasukkan mayatnya ke sarung lalu membuangnya di KM 425.

"Mereka janjian di exit tol Banyumanik lalu korban dibawa ke hotel. Karena ditanya terus keberadaan anaknya pelaku menganiaya korban hingga meninggal. Jasad dimasukkan sarung dan kaki terikat. Dibawa menggunakan mobil dibuang di KM 425," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com