Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Minta Aparat Tindak Tegas jika Ada Pengendara Moge yang Arogan di Jalan

Kompas.com - 17/03/2022, 05:41 WIB
Candra Setia Budi

Penulis

KOMPAS.com - Pengamat Sosial dari Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, Abdullah Idi meminta aparat untuk menindak tegas jika ada pengedara motor gede (moge) yang arogan di jalan.

Seperti diketahui, baru-baru ini pengemudi moge menabrak anak kembar di Pangandaran, Jawa Barat, hingga tewas, Sabtu (12/3/2022) siang.

Selang sehari kemudian, tepatnya pada Minggu (13/3/2022), seorang pengedara moge diduga menganiaya pemotor lain di Bandung, Jabar.

"Masyarakat tentu berharap ada tindakan dari aparat atau pemerintah untuk menertibkan itu," kata Abdullah Idi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/3/2022)

Baca juga: 2 Pengendara Moge Jadi Tersangka Usai Tabrak Anak Kembar hingga Tewas, Pengamat: Sudah Tepat

"Dalam hal ini pihak kepolisian, pemerintah harus aktif. Bahkan peran legaslatif pun harus aktif, karena bagian dari masyarakat," sambungnya.

Abdullah Idi pun menyarankan kepada masyarakat apabila melihat ada pengendara moge yang arogan di jalan untuk melaporkannya ke pihak berwajib.

Baca juga: Pengendara Moge Sering Arogansi di Jalan, Pengamat: Mereka Merasa Lebih

Namun, ia juga meminta kepada pemerintah untuk merespons jika ada laporan dari warga mengenai kejadian itu.

"Dalam hal ini, bukan hanya pemerintah, toko pemuda juga harus perhatian. Karena mengganggu orang lain dalam lalu lintas maupun ketentraman dan keselamatan," kata Dekan FITK UIN Raden Fatah Palembang ini.

Dalam hal berlalu lintas, kata Abdullah Idi, harus pengendara moge ini jauh lebih memahami aturan.

"Kesadaran dari kelompok ini sebenarnya sangat penting, sehingga jalan raya itu bisa jadi milik bersama" ujarnya.

Baca juga: Babak Baru Kasus 2 Pengendara Moge Tabrak Anak Kembar hingga Tewas, Jadi Tersangka dan Terancam 6 Tahun Penjara

Abdullah Idi pun berpesan kepada masyarakat, apabila bertemu dengan kelompok tersebut lebih baik menghindar atau menepi.

Sebab, lanjutnya, mengharapkan mereka untuk memberi jalan itu agak sulit

"Mereka ini berkelompok, dan terkadang ada oknum-oknum di belakang mereka. Jadi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan lebih baik kita yang mengalah," pungkasnya.

Baca juga: Pengendara Moge Diduga Aniaya Pemotor di Bandung Damai, Polisi: Proses Hukum Tetap Berlanjut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com