Penjelasan Baznas Lumajang
Terkait dengan itu yang dialami Viki, Kepala Baznas Lumajang Atok Hasan pun angkat bicara.
Kata Atok, proses pengerjaan renovasi rumah biasanya dilakukan oleh timnya di lapangan.
Namun, lanjutnya, di proposal sudah ada yang ditunjuk sehingga pihaknya tidak menunjuk tim baru.
"Umumnya, pengerjaan renovasi rumah akan dikerjakan oleh tim lapangan dari Baznas. Tapi saya melihat di proposal sudah ada tim lapangan yang ditunjuk dari desa, maka saya tidak menunjuk tim lapangan baru. Uang Rp 10 juta kami titipkan kepada koordinator bernama Anang," kata Atok melalui sambungan telepon, Jumat.
Baca juga: Rumah Warga di Lumajang Akan Disulap Jadi Penginapan Saat Porprov Jatim 2022
Kata Atok, bantuan itu maksimalberjumlah Rp 10 juta. Jika renovasi rumah memakan biaya lebih, masyarakat lain diharapkan ikut membantu.
"Semangatnya program ini swadaya. Jadi misalkan uang Rp 10 juta itu kurang, harapannya masyarakat sekitar tergerak membantu menyumbang material atau tenaga," jelasnya.
Baca juga: Hampir Setahun, Korban Gempa Malang di Lumajang Belum Terima Bantuan
(Penulis : Kontibutor Lumajang, Jawa Timur, Miftahul Huda | Editor : Dheri Agriesta)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.