Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antusiasme Warga Kampung Laut, Daerah Terpencil di Cilacap Saat Ada Penukaran Uang Rupiah

Kompas.com - 11/03/2022, 12:26 WIB
Fadlan Mukhtar Zain,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

CILACAP, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) Perwakilan Purwokerto membuka layanan penukaran uang rupiah di Desa Klaces, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022).

Kegiatan di daerah terpencil itu bertujuan untuk menyediakan uang rupiah layak edar di daerah yang masuk wilayah 3T (terluar, terdepan dan terpencil).

Salah satu pemilik warung di Desa Klaces, Rina (22) mengaku, selama ini cukup sulit mendapatkan uang pecahan Rp 1.000, Rp 2.000 atau 10.000 untuk kembalian kepada pembeli.

"Kalau mau nukar uang kecil harus ke minimarket atau bank, jaraknya cukup jauh, perjalanan naik perahu sekitar 1,5 jam," kata Rina saat menukarkan uang kepada petugas BI yang berkeliling kampung.

Baca juga: Kisah Siswa Daerah Terpencil di Mamuju Tengah Harus Berhadapan dengan Ular, Monyet hingga Babi Hutan, demi Sekolah

Rina mengatakan, biasanya menukarkan uang pecahan kecil bersamaan saat berbelanja barang dagangan di Kalipucang yang masuk wilayah Jawa Barat.

Rina memilih berbelanja di Kalipucang karena lebih dekat dibanding harus ke Kota Cilacap yang harus ditempuh dengan perahu sekitar dua jam.

Hal senada disampaikan pemilik warung lainnya, Adminah (50). Ia menukarkan uang sebanyak Rp 200.000 dengan pecahan Rp 2.000.

"Ini buat kembalian, karena biasanya susah. Kalau ada orang beli tapi enggak ada kembalian biasanya (sisanya) ditingggal," ujar Adminah.

Baca juga: Jadwal Vaksinasi ke Pulau-pulau Terpencil Sulbar Tertunda karena Gelombang Tinggi

Kepala BI Perwakilan Purwokerto Rony Hartawan mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk memudahkan transaksi di daerah 3T.

"Apalagi mau masuk Ramadhan, kita tahu akses ke perbankan agak sulit, makanya kami jemput bola. Sehingga masyarakat mudah melakukan transaksi, meski jauh dari kota," jelas Rony.

Menurut dia, ketersediaan uang penting untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat.

"Ketersediaan uang itu penting untuk transaksi. Semakin banyak transaksi, ujugnya menumbuhkan ekonomi masyarakat," kata Rony.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Mendagri Angkat Kadis PUPR NTB Jadi Pj Wali Kota Bima

Regional
Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Ibu di Jambi Aniya Anak dengan Setrika Panas, Kesal karena Uang dari Suami Kurang

Regional
Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Hasil Otopsi Ungkap Luka Tembak Jadi Penyebab Meninggalnya Ajudan Kapolda Kaltara

Regional
Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Direhabilitasi untuk PON 2024, Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh Akan Dirobohkan

Regional
DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

DPR Aceh Soroti Penggunaan Anggaran Rp 1,2 Triliun untuk PON 2024

Regional
2 Pemuda Korban Penembakan Orang Tak Dikenal di TTU Dirujuk ke Kupang

2 Pemuda Korban Penembakan Orang Tak Dikenal di TTU Dirujuk ke Kupang

Regional
Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Tertembak Senjata Sendiri, Tinggalkan Istri yang Hamil Tua

Ajudan Kapolda Kaltara Tewas Diduga Tertembak Senjata Sendiri, Tinggalkan Istri yang Hamil Tua

Regional
Gudang Tiner di Semarang Terbakar, Helikopter 'Water Bombing' Dikerahkan

Gudang Tiner di Semarang Terbakar, Helikopter "Water Bombing" Dikerahkan

Regional
Patung Bung Karno di Banyuasin Dianggap Tak Mirip, Gubernur Sumsel: Tergantung Sisi Memandang

Patung Bung Karno di Banyuasin Dianggap Tak Mirip, Gubernur Sumsel: Tergantung Sisi Memandang

Regional
Puluhan Tahun Dipasung, Perempuan di Ambon Dievakuasi, Diduga Depresi Setelah Ditinggal Suami

Puluhan Tahun Dipasung, Perempuan di Ambon Dievakuasi, Diduga Depresi Setelah Ditinggal Suami

Regional
Ditanya Restu Jokowi dan Gibran soal Gabung PSI, Kaesang: Beliau Sibuk Banget

Ditanya Restu Jokowi dan Gibran soal Gabung PSI, Kaesang: Beliau Sibuk Banget

Regional
Dendam Adiknya Dituduh Jadi Bandar Narkoba, Warga Palembang Tembak Tetangganya

Dendam Adiknya Dituduh Jadi Bandar Narkoba, Warga Palembang Tembak Tetangganya

Regional
Diisukan Gantikan Giring Jadi Ketum PSI, Kaesang: Doakan Saja

Diisukan Gantikan Giring Jadi Ketum PSI, Kaesang: Doakan Saja

Regional
Sederet Fakta Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Ada Senjata Api di TKP

Sederet Fakta Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara di Rumah Dinas, Ada Senjata Api di TKP

Regional
Kekeringan di Bima Meluas, Ribuan Warga Bergantung Pasokan Air BPBD

Kekeringan di Bima Meluas, Ribuan Warga Bergantung Pasokan Air BPBD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com