Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Tari Bedhaya Anglir Mendung Mangkunegaran Solo, dari Penari Remaja hingga Ritual Puasa Sebelum Pentas

Kompas.com - 10/03/2022, 06:03 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Tari Bedhaya Anglir Mendung, menjadi pertunjukan kunci dalam Jumenengan Dalem Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X.

Di antara banyak tari yang diciptakan di Puro Mangkunegaran, Tari Bedhaya Anglir Mendung yang paling sakral dan menarik untuk dibicarakan.

Sebab ada sederet fakta, yang harus dipersiapkan oleh Penari Bedhaya Anglir Mendung sebelum mempertunjukkan keelokan gerak unsur tariannya.

Baca juga: Temui FX Rudy, Paundra Sampaikan Ikhlas GPH Bhre Jadi Mangkunegara X

Pengageng Kemantren Langen Praja, Raden Tumenggung Syamsuri, yang bertanggung jawab bidang kesenian Puro Mangkunegaran, mengatakan ketujuh penari harus lolos beberapa syarat adat.

"Masih remaja, karena syarat sejak dulu atau pakemnya begitu tidak berani melanggar itu. Dan itu penari pun masih di samping remaja dan nanti saat hari H tidak boleh menari dalam keadaan haid (datang bulan)," kata Syamsuri, kepada Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Untuk itu, dalam persiapan yang berlangsung lama, sebelum pertunjukan akan dipilih lebih dari tujuh penari untuk menjadi cadangan.

"Karena kita tidak tahu (siklus haid). Sebagai antisipasi saja," ujarnya.

Selain syarat itu, Syamsuri menjelaskan sehari sebelum pagelaran tarian ini para penerima diwajibkan untuk melakukan puasa.

"Sehari sebelum dikarantina, lalu ritual berpuasa seperti biasanya sehari. Untuk melatih ketenangan, persiapan fisik dan mental agar lebih tenang berkontraksi," jelasnya.

Baca juga: Persiapan Jumenengan KGPAA Mangkunegara X Capai 75 Persen, Tamu Undangan Dibatasi 300 Orang

Hingga kini, budaya persiapan dan syarat menarikan Tari Bedhaya Anglir Mendung tidak pernah diubah sesuai yang diciptakan oleh Pangeran Sambernyawa atau KGPAA Mangkunegara I.

Yang menceritakan peperangan antara Pangeran Sambernyawa atau KGPAA Mangkunegara I dibantu dua orang sahabatnya, Kudono Warso dan Ronggo Panambang melawan Belanda di Trowulan, Jawa Timur.

"Hingga kini tidak ada yang berani melanggar, masih sesuai tatanan," jelasnya.

Ada tiga gamelan yang dimainkan dalam Tari Bedhaya Anglir Mendung, yakni Kiai Kayut Mesem, Kiai Udan Asih, Kiai Udan Arum.

Ketiganya merupakan gamelan pemilihan dari 15 koleksi gamelan Pura Mangkunegaran, yang berbahan perunggu, serta memiliki keistimewaan walaupun tidak mengunakan alat pengeras suara, suara yang dihasilkan mampu terdengar jernih dan enak didengar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com