Sayangnya, kata Budi, proses pendalaman kasus terkendala dengan nihilnya keberadaan pelapor M.
"Kronologis pastinya, akan kami sampaikan nanti. Kami masih mencari M agar jelas faktanya. Selama ini beredar berita sepihak, dan kami perlu hasil BAP korban untuk fakta hukumnya," kata dia lagi.
Terpisah, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltara, Nicky Saputra menjelaskan, para insan pers di Kota Tarakan mengalami kesulitan menemui M.
M tidak ditemukan di rumahnya, bahkan nomor kontaknya juga tidak aktif.
"Rekan yang kenal dengan M sudah menghubungi M, tapi kontak tidak aktif. Pihak keluarga juga tidak tau keberadaan M," ungkap Nicky.
PWI Kaltara juga masih akan meminta konfirmasi kebenaran materi laporan tersebut ke Div Propam Mabes Polri, mengingat laporan dugaan penganiayaan langsung ditujukan ke Mabes.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.