Pengecekan oleh Badan Geologi, kata dia, dijadwalkan pada Senin (7/3/2022) mendatang.
Sambil menunggu pengecekan dan rencana relokasi, kata dia, warga yang terdampak akan diberikan dana tunggu sebesar Rp 500.000.
Dana tunggu tersebut juga akan diberikan selama pembangunan hunian bagi warga terdampak.
"Dana tunggunya Rp 500.000 per bulan setiap satu rumah, sampai hunian tetap jadi. Sudah kita tawarkan ke masyarakat, misalnya enam bulan ya dapat tiga juta rupiah satu rumah untuk dana tunggu, bisa digunakan untuk ngontrak rumah misalnya, atau biaya tinggal di rumah saudara," kata dia.
Iti mengatakan, dana tersebut akan mulai diproses pada minggu ini.
Bupati perempuan pertama di Lebak ini meminta warga untuk bersabar dan sementara tinggal di pengungsian.
Dia mengatakan, semua kebutuhan warga di pengungsian terjamin mulai dari dapur umum hingga pelayanan kesehatan.
Sementara Kepala BPBD Lebak, Febby Rizky Pratama mengingatkan kepada warga di Cihuni akan potensi pergerakan tanah susulan yang sampai saat ini terus terjadi.
"Pergerakan tanah karena tiap hari hujan, itu akan memperburuk keadaan, kalau takut segera mengungsi," kata Febby.
Namun demikian, Febby meminta warga terutama kaum pria untuk tidak seluruhnya meninggalkan kampung terutama pada malam hari karena khawatir terjadi tindak pencurian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.