Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Pasar di Solo Terapkan Pembayaran Non-Tunai, Pembeli Tak Perlu Lagi Bawa Uang Tunai

Kompas.com - 23/02/2022, 21:06 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah menerapkan pembayaran non-tunai di 12 pasar tradisional.

Dengan pembayaran non tunai pembeli tidak perlu repot membawa uang tunai ke pasar. Begitu juga pedangang tidak perlu mencari uang kembalian.

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi mengatakan, pembayaran non tunai bisa dilakukan dengan menggunakan Qris.

Baca juga: Polisi Sebut Pelaku Klitih di Solo Sering Konsumsi Pil Koplo

Menurut dia, QRIS dapat menerima pembayaran aplikasi pembayaran apa pun yang menggunakan QR Code, jadi masyarakat tidak perlu memiliki berbagai macam aplikasi pembayaran.

"Pembayarannya bisa menggunakan linkaja, Ovo, Gopay, Qris dan mobile banking berbagai perbankan juga bisa," kata Heru dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi.KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi.

Heru menyebut 12 pasar tradisional yang sudah menerapkan pembayaran non tunai antara lain, Pasar Jongke, Pasar Kadipolo, Pasar Harjodaksino, Pasar Gading, Pasar Kliwon, Pasar Jebres, Pasar Rejosari, Pasar Gede, Pasar Singosaren, Pasar Klewer, Pasar Nusukan dan Pasar Purwosari.

Baca juga: Mengenal Besuk Kiamat Kota Solo, Layanan Pembuatan Akta Kematian dalam Hitungan Jam

Penerapan pembayaran non tunai telah dimulai sejak sebelum pandemi Covid-19. Selama ini, kata Heru, respons masyarakat terhadap program layanan ini antusias.

"Khusus masyarakat yang milenial dan masyarakat yang membiasakan non tunai itu responnya sudah bagus. Dan kita perlu mengedukasi karena sesuatu yang baru," kata dia.

"Termasuk juga pedagangannya. Pedagangan yang IT-nya mampu, menguasai juga lebih senang tidak ada waktu mengembalikan uang, lebih praktis dan simpel," tambah Heru.

Baca juga: Kapasitas Rumah Makan yang Buka Sore di Solo Dibatasi 25 Persen, Ada Tim Pengawas

Penerapan pembayaran non tunai pasar tradisional untuk mendukung Solo sebagai kota smart city, memudahkan transaksi, dan menghindari peredaran uang palsu.

"Nanti cukup dengan angka. Uang semuanya terdokumen didata base perbankan. Nanti semua pasar didorong di 2022 semuanya ke pembayaran non tunai," ungkapnya.

 

Untuk mendukung kelancaran program itu, Pemkot menjalin kerja sama dengan perbankan sebagai penyedia layanan transaksi non tunai di pasar tradisional.

"Pembayaran non tunai ini tindak lanjut dari gerakan percepatan digitalisasi daerah. Artinya semua transaksi diarahkan non tunai. Terus satu-satunya yang bisa menerima transaksi dari berbagai macam e wallet adalah Qris," ungkap Heru.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, Bank Indonesia terus mendukung perluasan implementasi QRIS di wilayah Soloraya, baik dari sisi merchant atau pengguna.

Baca juga: Gaya Komunikasi Dikritik, Gibran: Jelek Bagaimana, Kan Pekerjaan Selesai Semua

"Dengan makin banyaknya merchant yang menggunakan QRIS, diharapkan turut mendorong meluasnya kebiasaan bertransaksi digital pada masyarakat Soloraya," katanya.

Pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS dikenalkan untuk pasar tradisional di Solo pada 2020. Saat itu jumlah pengguna ada sebanyak 121.170 merchant.

Kemudian meningkat pada 2021 sebanyak 132,04 persen menjadi 281.164 merchant dan awal Januari 2022 sebanyak 290.021 merchant.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Mengamuk karena Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com