Salin Artikel

12 Pasar di Solo Terapkan Pembayaran Non-Tunai, Pembeli Tak Perlu Lagi Bawa Uang Tunai

Dengan pembayaran non tunai pembeli tidak perlu repot membawa uang tunai ke pasar. Begitu juga pedangang tidak perlu mencari uang kembalian.

Kepala Dinas Perdagangan Solo, Heru Sunardi mengatakan, pembayaran non tunai bisa dilakukan dengan menggunakan Qris.

Menurut dia, QRIS dapat menerima pembayaran aplikasi pembayaran apa pun yang menggunakan QR Code, jadi masyarakat tidak perlu memiliki berbagai macam aplikasi pembayaran.

Heru menyebut 12 pasar tradisional yang sudah menerapkan pembayaran non tunai antara lain, Pasar Jongke, Pasar Kadipolo, Pasar Harjodaksino, Pasar Gading, Pasar Kliwon, Pasar Jebres, Pasar Rejosari, Pasar Gede, Pasar Singosaren, Pasar Klewer, Pasar Nusukan dan Pasar Purwosari.

Penerapan pembayaran non tunai telah dimulai sejak sebelum pandemi Covid-19. Selama ini, kata Heru, respons masyarakat terhadap program layanan ini antusias.

"Khusus masyarakat yang milenial dan masyarakat yang membiasakan non tunai itu responnya sudah bagus. Dan kita perlu mengedukasi karena sesuatu yang baru," kata dia.

"Termasuk juga pedagangannya. Pedagangan yang IT-nya mampu, menguasai juga lebih senang tidak ada waktu mengembalikan uang, lebih praktis dan simpel," tambah Heru.

Penerapan pembayaran non tunai pasar tradisional untuk mendukung Solo sebagai kota smart city, memudahkan transaksi, dan menghindari peredaran uang palsu.

"Nanti cukup dengan angka. Uang semuanya terdokumen didata base perbankan. Nanti semua pasar didorong di 2022 semuanya ke pembayaran non tunai," ungkapnya.


Untuk mendukung kelancaran program itu, Pemkot menjalin kerja sama dengan perbankan sebagai penyedia layanan transaksi non tunai di pasar tradisional.

"Pembayaran non tunai ini tindak lanjut dari gerakan percepatan digitalisasi daerah. Artinya semua transaksi diarahkan non tunai. Terus satu-satunya yang bisa menerima transaksi dari berbagai macam e wallet adalah Qris," ungkap Heru.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Solo Nugroho Joko Prastowo mengatakan, Bank Indonesia terus mendukung perluasan implementasi QRIS di wilayah Soloraya, baik dari sisi merchant atau pengguna.

"Dengan makin banyaknya merchant yang menggunakan QRIS, diharapkan turut mendorong meluasnya kebiasaan bertransaksi digital pada masyarakat Soloraya," katanya.

Pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS dikenalkan untuk pasar tradisional di Solo pada 2020. Saat itu jumlah pengguna ada sebanyak 121.170 merchant.

Kemudian meningkat pada 2021 sebanyak 132,04 persen menjadi 281.164 merchant dan awal Januari 2022 sebanyak 290.021 merchant.

https://regional.kompas.com/read/2022/02/23/210611878/12-pasar-di-solo-terapkan-pembayaran-non-tunai-pembeli-tak-perlu-lagi-bawa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke