Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harimau Kurus Mengenaskan Terlihat Warga Bengkulu di Jalan Raya

Kompas.com - 23/02/2022, 08:51 WIB
Firmansyah,
Khairina

Tim Redaksi

 

BENGKULU, KOMPAS.com - Seekor harimau dengan kondisi mengenaskan, kurus dan terlihat lelah terlihat warga sedang melintas di Jalan Raya Bukit Resam, perbatasan Kabupaten Lebong menuju Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, Senin (21/2/2022)

Andi, warga Desa Tik Teleu, Kabupaten Lebong salah seorang yang sempat mengambil foto harimau itu mengaku melihat harimau mengiringi mobilnya dalam kondisi kurus, tertatih.

"Memang benar saya yang foto dalam kondisi takut. Saat itu harimau dalam kondisi kurus dan mengejar mobil," jelas Andi, Selasa (22/2/2022).

Baca juga: Petani di Aceh Berhasil Selamat Setelah Diterkam Harimau

Kepala  Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) Bukit Daun Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Provinsi Bengkulu Yudi Riswanda membenarkan kemunculan harimau di Bukit Resam.

Harimau pertama kali terlihat pada hari Senin (21/2/2022 ) sore dan kemunculan kedua, Selasa (22/2/2022) sekitar jam 12 siang.

Tindakan selanjutnya atas kemunculan sang raja rimba tersebut, pihak KPHL Bukit Daun melakukan patroli dan memberi informasi serta imbauan kepada masyarakat desa sekitar tentang keberadaan harimau Sumatera yang ada di kawasan hutan yang sudah menjadi areal perkebunan masyarakat.

"Bukit Resam merupakan habitat alami harimau Sumatera yang saat ini semakin terancam oleh aktivitas perkebunan masyarakat dan jika Harimau itu muncul mendekati pemukiman atau desa, biasanya dikarenakan tempatnya  mencari makan terganggu oleh pembukaan lahan kawasan hutan di daerah tersebut," ujar Yudi Riswanda, Kepala KPHL Bukit Daun Dinas LHK Provinsi Bengkulu.

Baca juga: Seorang Pria Tewas Mengenaskan, Diduga Diterkam Harimau Sumatera di Riau

Selain itu kata Yadi, harimau tersebut masuk ke ladang dan pemukiman warga, juga dipengaruhi maraknya kegiatan perburuan melalui pemasangan jerat untuk satwa mangsa. Masyarakat menjerat kijang dan babi yang merupakan makan utama harimau.

Sementara itu, Efriyadi anggota Yayasan Lingkar Inisiatif sebuah yayasan konservasi harimau sumatera di Bengkulu menyebutkan, kondisi harimau sumatera di Bengkulu sangat terjepit akibat kerusakan hutan, perkebunan dan menipisnya makanan yang tersedia.

"Atas temuan ini kami akan bekerjasama dengan instansi terkait melakukan pemantauan di lokasi. Pada masyarakat untuk tidak melukai atau membunuh satwa kharismatik tersebut," demikian Eef.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Kronologi Bayi 1,5 Bulan Tewas Dianiaya Ayah Berusia Muda di Empat Lawang

Regional
Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Kronologi Menantu Aniaya Mertua di Banyuasin, Dendam Ditolak Rujuk Mantan Istri

Regional
Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu k Rumah Saudara

Orang Tua Tak Tahu Putri Kecilnya Jadi Korban Cabul, Terungkap Saat Bertamu k Rumah Saudara

Regional
DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

DPD Jateng Tegas Tolak Wacana Pelegalan Money Politic: Kami Bisa Raup 2 Juta Suara Tanpa Politik Uang

Regional
Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Bantuan Kemanusian untuk Korban Banjir di Mahakam Ulu Terus Berdatangan

Regional
Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Regional
Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com