BENGKULU, KOMPAS.com - Kasi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari mengatakan, kematian babi hutan secara massal akibat flu babi beberapa bulan lalu memicu harimau sumatera masuk ke perkampungan di Bengkulu, tepatnya Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Trans Lapindo, Kabupaten Mukomuko.
"Ada banyak penyebab kenapa harimau sumatera masuk ke pemukiman lalu memakan hewan ternak. Namun untuk kasus di sini, diduga karena adanya kematian babi hutan secara massal sekitar 4 bukan lalu," jelas Said dihubungi kompas.com via telepon, Jumat (28/1/2022).
Babi hutan merupakan salah satu makanan harimau di habitat aslinya. Ketika babi hutan mati secara massal akibat flu babi, kondisi ini membuat harimau kekurangan makanan sehingga nekat masuk ke perkampungan mencari hewan ternak seperti sapi.
Baca juga: Harimau Muncul dan Menyerang Sapi Milik Warga di Mukomuko
Selain faktor kematian babi massal, Said juga mengatakan, rusaknya kawasan hutan di lokasi karena perambahan juga ikut berkontribusi harimau masuk perkampungan.
"Itu kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) sudah mulai menyempit karena perambahan," sebutnya.
Faktor berikutnya yaitu, ada kemungkinan harimau tersebut sedang melatih anaknya berburu dan kemungkinan tersesat masuk pemukiman.
Penyebab lain, diduga harimau tersebut tak mampu berburu di hutan lalu mencari makanan hewan ternak di permukiman atau kemungkinan terakhir, harimau sakit.
"Itu kemungkinannya, namun kita akan observasi nantinya apabila harimaunya berhasil masuk perangkap. Kita sudah pasang perangkapnya," jelas Said.
Baca juga: Harimau Sumatera Dilaporkan Serang Ternak Warga, BKSDA Pasang Perangkap
Balai Konservasi Sumbed Daya Alam (BKSDA) Bengkulu memasang satu buah perangkap harimau sumatera di wilayah Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) Lubuk Talang, Trans Lapindo, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Kamis (27/1/2022).
Direktur Lingkar inisiatif, Bengkulu, Iswadi melaporkan seekor harimau menyerang seekor sapi milik warga di Desa Lubuk Talang, Trans Lapindo, Kecamatan Malin Deman, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Rabu (26/1/2020) sekitar pukul 01.00 WIB.
Lingkar Inisiatif bersama BKSDA, TNKS tergabung dalam konsorsium bentang sebelat dalam upaya penyelamatan harimau sumatera katakan kemunculan harimau sumatera di lokasi tersebut diketahui sekitar September 2021. Setidaknya 6 ekor sapi warga mendapat serangan harimau sumatera.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.