KUPANG, KOMPAS.com - Nasib nahas menimpa UV (14), pelajar kelas 8 sebuah SMP di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjatuh ke bawah Jembatan Liliba, Kota Kupang pada Rabu (26/1/2022).
"Betul kejadiannya Rabu kemarin," kata Kapolsek Oebobo Kompol Joni Sihombing kepada sejumlah wartawan, Jumat (28/1/2022).
Dia menyebut, korban yang tinggal di wilayah Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang itu terjatuh sekitar pukul 17.00 Wita.
Baca juga: Mabes Polri Kirim Tim Asistensi Selidiki Kasus Pembunuhan Ibu dan Bayi di Kupang
Saat terjatuh di bawah Jembatan Liliba, korban ditemukan dalam keadaan hidup oleh warga sekitar lokasi tempat kejadian. Namun kondisinya masih trauma.
Kejadian itu, lanjut Joni, bermula ketika korban mengikuti lima pelajar lain yang rumahnya di sekitar Liliba untuk pergi ke rumah neneknya.
Saat tiba di Liliba, lima orang pelajar lainnya pulang ke rumah mereka masing-masing.
Namun korban meneruskan perjalanan sendiri menuju ke kuburan neneknya.
Lantaran bingung dan lupa jalan menuju kuburan neneknya, korban memutuskan untuk pulang.
Ketika tiba di ujung jembatan Liliba, korban duduk beristirahat sejenak sambil menunggu tumpangan yang searah ke rumah korban.
Baca juga: Bertugas Awasi Proyek, ASN di Kupang Justru Jadi Mafia, Diduga Terima Suap Miliaran Rupiah
Dari pengakuan korban, kata Joni, ada seorang pria menggunakan pakaian serba hitam yang menghampirinya saat korban melihat ke arah bawah jembatan.
Pria itu, menurut korban, kemudian mendorongnya ke arah bawah Jembatan Liliba sehingga dia terjatuh dan mengalami sesak napas.
Beruntung, korban masih bisa berteriak meminta tolong, sehingga ada masyarakat sekitar yang melihatnya.
Warga kemudian mengevakuasi korban ke atas dibantu anggota Direktorat Samapta Polda NTT yang saat itu tengah berpatroli.
Baca juga: Pemancing di Kupang Temukan 96 Peluru dan Magazen Senjata Api
Korban lalu dilarikan ke RS Kartini Kupang untuk mendapatkan penanganan medis.
"Korban mengalami luka goresan di paha kanan dan memar pada lengan tangan kanan," ujar Joni.
Hingga saat ini kondisi korban masih trauma sehingga belum bisa memberikan keterangan yang lengkap, termasuk identitas lima pelajar yang sempat diikuti saat menuju Liliba.