KLATEN, KOMPAS.com - Seorang guru Sekolah Dasar (SD) di Klaten, Jawa Tengah, Tugiman (55) menerima pembayaran ganti kerugian dan pelepasan hak pengadaan tanah tol Solo-Yogyakarta sebesar Rp 2,3 miliar.
Jumlah uang yang diterima Tugiman tersebut untuk pembayaran tanah pekarangan miliknya seluas 868 meter persegi.
Tugiman mengatakan, uang tersebut akan dibagi rata kepada enam saudaranya. Mereka ada yang digunakan membeli tanah, membayar sekolah, maupun membayar biaya kuliah.
Baca juga: Cerita Tantri Dapat Rp 3,5 Miliar dari Ganti Rugi Tol Yogya-Solo, Banyak Tawaran Mobil
"Uang pembayaran itu untuk dibagi dengan keluarga. Saya punya enam saudara. Saya untuk beli tanah lagi terus saudara saya ada yang untuk bayar sekolah, kuliah," kata Tugiman seusai menerima pembayaran ganti kerugian dan pelepasan hak pengadaan tanah tol Solo-Yogyakarta di Kantor Kecamatan Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (22/2/2022).
Dari awal, Tugiman sudah mengetahui tanah pekarangannya akan terkena dampak dari proyek pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.
"Sudah (tahu ada pembangunan jalan tol). Sempat ada pembahasan. Karena saudara ada yang menerima, ya kami menerima," kata warga Desa Manjungan tersebut.
Tugiman mengatakan, uang pembayaran ganti kerugian dampak pembangunan jalan tol tersebut akan dia pakai untuk membeli tanah lagi.
"Nanti saya belikan tanah sawah dan sebagian pekarangan. Untuk sawahnya nanti saya tanami padi," kata Tugiman.
Kepala Seksi (Kasi) Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten Sulistiyono mengatakan, BPN Klaten sudah mencairkan dana pengadaan tanah pembangunan jalan tol Yogyakarta-Solo sebesar Rp 1,4 triliun.
Dana tersebut untuk pembebasan sebanyak 1.645 bidang tanah di lima kecamatan, yakni Polanharjo, Karanganom, Ceper, Ngawen dan Delanggu.
"Ditargetkan sampai Juli 2022 diusahakan untuk pembebasan lahan ini sudah 100 persen," kata Sulis.
Sulis menyebut masih ada lima kecamatan di Kabupaten Klaten yang menunggu tanahnya dibebaskan untuk pembangunan jalan tol.
"Ada Kecamatan Jogonalan, Karangnongko, Kebonarum, Manisrenggo, dan Prambanan," ungkapnya.
Baca juga: Tuntut Ganti Rugi Lahan, Warga Blokade Jalan Menuju Proyek Bendungan Manikin Kupang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.