Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Jateng Kumpulkan Informasi Awal soal Dugaan Maladministrasi di Wadas

Kompas.com - 18/02/2022, 20:29 WIB
Riska Farasonalia,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ombudsman Jawa Tengah berupaya menginvestigasi dugaan maladministrasi proses pembebasan lahan di Desa Wadas, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Hal ini dilakukan karena tindakan pengamanan aparat kepolisian saat pengukuran lahan dianggap meresahkan warga setempat.

Sebelumnya, Ombudsman Jateng telah melakukan proses pengumpulan data dan informasi awal untuk memetakan potensi maladministrasi tersebut.

Baca juga: Ganjar Jamin Penambangan Andesit di Wadas Hanya untuk Pembangunan Bendungan

Kepala Perwakilan Ombudsman Jawa Tengah, Siti Farida mengatakan pihaknya telah meminta keterangan kepada kepolisian terkait dugaan maladministrasi tersebut.

"Kami sudah melakukan permintaan keterangan awal (belum pemeriksaan) kepada para pihak, termasuk dari kepolisian (Kapolda Jateng dan Kapolres Purworejo)," kata Farida kepada Kompas.com, Jumat (18/2/2022).

Farida mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan menyampaikan hasil investigasi yang dilakukan kepada kepolisian.

"Hingga saat ini, kami masih sebatas dugaan bahwa terdapat potensi maladministrasi. Pekan depan kami tindak lanjuti. Karena kami juga belum menyampaikan temuan-temuan awal kami," ungkapnya.

Atas upaya investigasi tersebut, kepolisian memersilakan Ombudsman Jateng untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.

"Dari Kapolda Jateng maupun Kapolres Purworejo terbuka jika Ombudsman membutuhkan keterangan lanjutan," ujar dia.

Baca juga: Politisi PKS Interupsi di Rapat Paripurna DPR, Ingatkan Persoalan JHT dan Wadas

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol M Iqbal Alqudusy sebelumnya mengatakan pihaknya mempersilakan Ombudsman melaksanakan tugas dan fungsinya.

"Monggo saja, kami menghargai tugas dan fungsi Ombudsman, kami siap bekerja sama dengan Ombudsman," jelas Iqbal saat dikonfirmasi, Kamis (10/2/2022).

Sebelumnya, aparat kepolisian bersenjata lengkap diterjunkan untuk mendampingi Tim BPN dalam rangka pengukuran lahan terkait pembangunan Bendungan Bener.

Ada sebanyak 250 petugas gabungan TNI, Polri dan Satpol mendampingi sekitar 70 petugas BPN dan Dinas Pertanian yang melaksanakan pengukuran dan penghitungan tanaman tumbuh.

Baca juga: Bagaimana Nasib Mata Air di Wadas jika Ada Penambangan Andesit? Ini Jawaban Ganjar

Namun, proses pengukuran lahan itu berujung ricuh dan ada sekitar 60an warga Desa Wadas diamankan ke Polres Purworejo pada Selasa (8/2/2022).

Tindakan pengamanan aparat kepolisian itu pun dinilai Ombudsman Jateng tidak patut dilakukan karena berpotensi maladministrasi.

Hal ini menyusul adanya laporan masyarakat terkait proses pengamanan kepolisian saat terjadi kericuhan di Desa Wadas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com