SUMBAWA, KOMPAS.com- Terbata-bata, Darmi (60), warga Kampung Sawo, Desa Kalimango, Kecamatan Alas, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat menuturkan bagaimana tempat tinggalnya hanyut terbawa banjir bandang.
Tak hanya kehilangan rumah, Darmi hanya bisa pasrah saat menyaksikan banjir bandang menerjang seluruh harta bendanya.
"Saya tidak punya apa-apa lagi. Bahkan baju hanya tersisa di badan saja," katanya sambil berurai air mata, Rabu (16/2/2022).
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Alas Sumbawa, 3 Rumah Hanyut
Beberapa menit sebelum banjir menerjang, Darmi mendengar suara gemuruh.
"Saya sedang duduk di depan rumah, menjelang Magrib, tiba-tiba suara gemuruh banjir mengagetkan semua warga," katanya.
Dia mengatakan air dengan sangat cepat naik hingga setinggi dada orang dewasa.
Warga pun panik berlarian, termasuk dirinya.
"Tidak ada harta benda yang bisa saya ambil. Saya langsung lari menyelamatkan diri bersama tiga orang keluarga," katanya.
Baca juga: Pipa PDAM Terseret Banjir Bandang, Warga Pulau Bungin Sumbawa Kesulitan Air Bersih
Di depan matanya, Darmi menyaksikan rumahnya yang berjarak 150 meter dari bibir sungai itu roboh dan hanyut terbawa banjir.
"Dada saya sesak. Saya langsung luruh ke tanah saat melihat lokasi rumah sudah rata dengan tanah," tutur dia.
Kini untuk sementara waktu, Darmi yang bekerja sebagai buruh tani, terpaksa mengungsi di rumah tetangganya.
Baca juga: Banjir Bandang Alas Sumbawa Meluas ke 6 Desa, 679 Warga Terdampak
Tak hanya Darmi, hal yang sama juga dialami oleh Muhammad. Warga Kecamatan Alas, Sumbawa tersebut juga kehilangan tempat tinggal.
Dia bahkan menyaksikan sendiri rumahnya hanyut diterjang banjir bandang.
"Saya tidak sempat menyelamatkan barang-barang dan harta benda, semua hanyut dibawa banjir. Saya melihat dari jauh detik-detik rumah saya hanyut dibawa arus," kata Muhammad Rabu (16/2/2022).
Menurutnya, banjir yang menerjang Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa pada Senin (14/2/2022) tersebut adalah yang terparah setelah peristiwa yang sama terjadi pada tahun 2017.
Baca juga: Banjir Bandang Alas Sumbawa Meluas ke 6 Desa, 679 Warga Terdampak
Rumah panggung Muhammad terletak 150 meter dari Sungai Brang Ode Alas, tepatnya di Kampung Sawo, Desa Kalimango.
Muhammad menuturkan, beberapa menit sebelum banjir bandang menerjang, dirinya yang berprofesi sebagai petani sempat beraktivitas di dalam rumah.
Hujan turun dengan lebat ketika Muhammad duduk di depan rumahnya.
Tepat pada pukul 17.00 Wita, hujan masih turun. Sesaat kemudian, warga sekitar gaduh dan meneriakkan kata banjir.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Alas Sumbawa, 3 Rumah Hanyut
Penasaran dengan kepanikan warga, Muhammad pun keluar untuk mengecek.
Ternyata di sebelah rumahnya, air sudah mencapai dada orang dewasa. Ia langsung bergegas menyelamatkan diri dan keluarganya.
Sedangkan rumah panggung miliknya yang sudah cukup tua itu tidak kuat menahan derasnya arus banjir.
Muhammad hanya pasrah saat melihat rumahnya diterjang banjir hingga hanyut.
Darmi dan Muhammad kini hanya pasrah dan berharap pemerintah membantu mereka yang kini tak memiliki tempat tinggal.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, PAUD dan TK di Sumbawa Kembali BDR
Banjir bandang menerjang enam desa di Kecamatan Alas, Kabupaten Sumbawa, NTB pada Senin (14/2/2022) sore.
Enam desa yang terendam yakni Desa Marente, Desa Baru, Desa Kalimango, Desa Dalam, Desa Luar, dan Desa Gontar.
Baca juga: Pipa PDAM Terseret Banjir Bandang, Warga Pulau Bungin Sumbawa Kesulitan Air Bersih
Akibat bencana tersebut, tiga rumah hanyut terbawa banjir. Ada sebanyak 679 warga yang terdampak bencana tersebut.
Banjir juga merusak fasilitas umum, seperti pipa PDAM, jembatan cinta, jembatan limpas, hingga jembatan gantung.
Selasa (15/2/2022) sore, Gubernur NTB Zulkieflimansyah datang ke lokasi untuk memberikan bantuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.