Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Listrik Dua Desa di Mentawai Akhirnya Menyala...

Kompas.com - 08/02/2022, 12:51 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Senin (7/2/2022) menjadi hari bahagia bagi warga di Desa Simatalu, Siberut Barat dan Desa Sagulubbek, Siberut Barat Daya, Mentawai, Sumatera Barat.

Pasalnya, hari itu PT PLN Sumbar meresmikan penyalaan listrik di daerah pedalaman Sumbar tersebut.

Peresmian itu disambut antusias warga yang memadati lokasi seremonial di Desa Sagulubbek.

Peresmian itu dihadiri Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake dan anggota DPRD Kepulauan Mentawai Stefanus Sabaggalet.

Baca juga: 5 Kebudayaan Suku Mentawai, dari Tato hingga Tradisi Meruncingkan Gigi

Sementara dari pihak PLN Sumbar, hadir Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang Jeffri Husni, Manager Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sumbar Sudarmadi dan pejabat PLN lainnya.

"Terima kasih PLN yang sudah hadir di dua desa kami. Apa yang kami nantikan akhirnya hadir juga," kata tokoh masyarakat setempat, Stefanus Sabaggalet usai peresmian.

Stefanus mengatakan, kehadiran jaringan listrik PLN di dua desa itu sudah dinantikan sejak lama oleh warga.

Sebelumnya, warga menggunakan genset untuk menghidupkan lampu.

Baca juga: Pembangunan Bandara Mentawai Baru Ditargetkan Rampung Agustus 2022

Biaya yang dibutuhkan cukup mahal, karena membutuhkan solar.

Sementara harga solar di Mentawai sudah cukup mahal.

"Sebelumnya warga memakai genset untuk menghidupkan lampu. Itu pun pada malam hari saja. Sekarang setelah hadir PLN, semuanya bisa terang benderang," kata Stefanus.

Investasi Rp 3,7 miliar

Manajer Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Padang Jeffri Husni menyebutkan, PLN Sumbar menginvestasikan Rp 3,7 miliar untuk membangun jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 5,55 kilometer sirkuit (KMs) untuk 150 pelanggan di Desa Sagulubbek dan 180 pelanggan di Desa Simatalu.

Jeffri menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan yang luar biasa dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, jajaran pimpinan daerah, serta seluruh forum komunikasi pimpinan daerah untuk membantu PLN merealisasikan salah satu amanah perusahaan untuk mengalirkan listrik hingga pelosok desa.

"Rasio elektrifikasi PLN Sumbar sudah mencapai 98.78 persen. Rasio elektrifikasi ini akan mencapai 100 persen bila seluruh Kepulauan Mentawai sudah dapat teraliri listrik dari PLN. Untuk itu, kami sangat mengapresiasi dukungan dari semua pihak dalam mendukung insan-insan PLN meneruskan pelayanan kelistrikan hingga ke kawasan terluar Kepulauan Mentawai,’’ sebut Jeffri.

 

Hadirnya listrik bagi 330 pelanggan ini menjadi oase bagi warga setempat, sekaligus menumbuhkan harapan untuk kehidupan yang lebih baik.

"Sementara bagi PLN, melistriki desa adalah amanah dan sumbangsih dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat," kata Jeffri.

Kondisi pasokan kelistrikan Kepulauan Mentawai yang surplus membuat PLN makin optimistis untuk melistriki seluruh Kepulauan Mentawai.

Pembangkit PLN di Kepulauan Mentawai telah berdiri dengan total jaringan tegangan menengah (JTM) 292,78 Kms, JTR 236,95 Kms, dengan 117 unit gardu distribusi yang tersebar.

Baca juga: Masyarakat Adat Mentawai Bertahan dari Pandemi dan Kesulitan Uang untuk Sekolah: Hidup Sekarang Lebih Sulit

Pembangkit di Kepulauan Mentawai memiliki kapasitas 15,24 megawatt (MW) dengan beban puncak tertinggi 3,94 MW.

Masih ada cadangan daya yang cukup besar sekitar 11,3 MW atau 74,14 persen.

"Kami percaya cita-cita Mentawai terang benderang adalah cita-cita kita bersama," kata Jeffri.

Sementara itu, Wakil Bupati Kortanius mewakili Pemerintahan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengapresiasi PLN Sumbar yang berkomitmen untuk membangun kelistrikan Kepulauan Mentawai.

"PLN adalah salah satu instansi yang sangat membantu kami dalam meningkatkan pembangunan ekonomi masyarakat melalui hadirnya listrik. Terima kasih banyak kepada PLN Sumbar," kata Kortanius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Raih Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Makam Mahasiswi Kedokteran di Purbalingga Dirusak OTK, Diduga Jasad Hendak Dicuri

Regional
Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Jalan Padang-Pekanbaru yang Putus di Lembah Anai Diperkirakan Buka 21 Juli 2024

Regional
6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

6 Orang Daftar Pilkada di PDI-P Kota Magelang, Berikut Identitasnya

Regional
Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Kronologi Anak Diduga Depresi Bunuh Ibu di Morowali, Pelaku Teriak Histeris Saat Diamankan

Regional
Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Sumur Warga Mulai Kering, Wali Kota Semarang Minta Warga Irit Air

Regional
Menyoal Kasus Kematian 'Vina Cirebon' 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Menyoal Kasus Kematian "Vina Cirebon" 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orangtua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com