Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isi 7 Prasasti Yupa, Prasasti Tertua di Indonesia yang Ditemukan di Kalimantan Timur

Kompas.com - 07/02/2022, 14:20 WIB
Puspasari Setyaningrum

Penulis

KOMPAS.com - Prasasti tertua di Indonesia adalah prasasti Yupa yang ditemukan di pedalaman Kalimantan Timur.

Prasasti Yupa yang ditemukan teridentifikasi berasal dari abad ke-5 masehi yang berangka tahun 475 M.

Baca juga: 5 Fakta Kerajaan Kutai Kartanegara, Pernah Dihapus Lalu Dihidupkan Kembali

Penemuan prasasti tertua di Indonesia ini menandai berakhirnya zaman prasejarah dimana masyarakat sudah mulai mengenal tulisan.

Melansir laman Kemendikbud, prasasti Yupa merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Kutai.

Baca juga: Kerajaan Kutai Kartanegara: Sejarah, Raja-raja, dan Peninggalan

Kerajaan Kutai merupakan kerajaan bercorak Hindu tertua di Indonesia yang terletak di pedalaman Kalimantan Timur dan berpusat di Muara Kaman.

Dari asal katanya, Yupa adalah sebutan untuk tiang atau tugu batu tempat prasasti tersebut dipahat.

Baca juga: Siswa, Ini Kehidupan Politik dan Raja Kerajaan Kutai

Sebanyak tujuh prasasti Yupa yang berhasil ditemukan tertulis di atas tiang batu dalam huruf Pallawa dan Bahasa Sansekerta.

Prasasti ini diperkirakan dibuat kaum Brahmana untuk mengenang perbuatan mulia Raja Mulawarman yang memimpin Kerajaan Kutai.

Berikut adalah isi ketujuh prasasti Yupa atau disebut juga prasasti Muarakaman yang sudah bisa diidentifikasi:

1. Prasasti Muarakaman I (D.2a)

Prasasti Yupa Muarakaman I (D.2a).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa Muarakaman I (D.2a).

Prasasti Yupa Muarakaman I dipahat sepanjang 12 baris di salah satu sisinya.

Berikut adalah isi dari prasasti Yupa Muarakaman I:

srimatah srinarendrasya
kundunggasya mahatmanah
putro ‘svavarmmo vikhyatah
vansakartta yathangsuman
tasya putra mahatmanah
trayas traya ivagnayah
tesan trayanam pravarah
tapo bala damanvitah
sri mulavarmma rajendro
yastva bahusuvarnnakam
tasya yajñasya yupo ‘yam
dvijendrais samprakalpitah

Isi prasasti ini menjelaskan silsilah Raja Mulawarman yang disebut Sri Maharaja Kundungga berputra Aswawarman yang memiliki tiga orang anak.

Disebutkan bahwa anak yang terkemuka di antara ketiganya adalah Mulawarman, raja yang berperadaban baik, kuat, dan berkuasa.

Dalam prasasti ini juga diceritakan bahwa Raja Mulawarman telah mengadakan upacara selamatan yang dinamakan bahusuwarnnakam (“emas amat banyak”).

Tugu batu Yupa kemudian didirikan oleh para Brahmana yang menjadi tanda peringatan acara selamatan tersebut.

Saat ini Prasasti Yupa Muarakaman I disimpan di lantai 1 gedung baru Museum Nasional.

2. Muarakaman II (D.2b)

Prasasti Yupa (D.2b).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa (D.2b).

Prasasti Muarakaman II dikenali dengan bentuknya yang paling tinggi diantara ketujuh Yupa yang ditemukan.

Prasasti ini dipahat dalam 8 baris pada sisi depan tugu batunya, dan berikut adalah isi dari prasasti Yupa Muarakaman II:

srimato nrpamukhyasya
rajñah sri mulavarmmanah
danam punyatame ksetre
yad dattam vaprakesvare
dvijatibhyo ‘gnikalpebhyah
vinsatir ggosahasrikam
tasya punyasya yupo ‘yam
krto viprair=ihagataih

Isi prasasti ini menjelaskan persembahan Raja Mulawarman kepada para Brahmana yang jika diartikan maka menyebutkan bahwa Sri Mulawarman sebagai raja mulia dan terkemuka, telah memberikan sedekah berupa 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana yang seperti api di tanah yang suci Waprakeswara.

Sama seperti prasasti sebelumnya, Yupa ini juga didirikan sebagai tanda kebajikan Sang Raja yang dibuat oleh para Brahmana.

Saat ini Prasasti Yupa Muarakaman II disimpan di lantai 2 gedung baru Museum Nasional, Jakarta.

3. Muarakaman III (D.2c)

Prasasti Yupa (D.2c).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa (D.2c).

Prasasti Muarakaman III ditulis dalam 8 baris tulisan di atas tugu batu.

Berikut adalah isi dari prasasti Yupa Muarakaman III:

srimad viraja kirtteh
rajñah sri mulavarmmanah punyam
srnvantu vipramukhyah
ye canye sadhavah purusah
bahudana jivadanam
sakalpavrksam sabhumidanañ ca
tesam punyagananam
yupo yam sthapito vipraih

Diceritakan kembali bahwa kebaikan budi dan kebesaran Raja Mulawarman, raja besar yang sangat mulia dengan memberikan sedekah yang berlimpah.

Para Brahmana mencatat pemberian Raja Mulawarman dengan mendirikan Yupa sebagai tanda peringatan.

Saat ini Prasasti Yupa Muarakaman III berada di lantai 1 gedung baru Museum Nasional, Jakarta.

4. Muarakaman IV (D.2d)

Prasasti Yupa (D.2d).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa (D.2d).

Prasasti Muarakaman IV ditulis dalam 11 baris tulisan di atas tugu batu, namun sayangnya prasasti ini sudah aus sehingga tidak bisa lagi terbaca.

Saat ini Prasasti Yupa Muarakaman IV berada di sisi selatan dinding gerbang menuju ruang prasejarah bagian belakang gedung lama Museum Nasional.

5. Muarakaman V (D.175)

Prasasti Yupa (D.175).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa (D.175).

Prasasti Muarakaman V terdiri dari 4 baris tulisan yang dipahat di bagian depan tugu batu.

Berikut adalah isi dari prasasti Yupa Muarakaman IV:

sri mulavarmmana rajña
yad=dattan=tilaparvvatam
sadipa malaya sarddham
yupo yam likhitas=tayoh

Isi Prasasti Yupa Muarakaman V merupakan cerita para Brahmana yang menjadi peringatan atas dua sedekah yang telah diberikan oleh Raja Mulawarman.

Tertulis bahwa Raja Mulawarman memeberikan segunung minyak kental dan lampu dengan malai (kelopak) bunga.

Saat ini Prasasti Yupa Muarakaman V berada di sisi selatan dinding gerbang yang menuju ruang prasejarah bagian belakang gedung lama Museum Nasional.

6. Muarakaman VI (D.176)

Prasasti Yupa (D.176).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa (D.176).

Prasasti Muarakaman VI terdiri atas 8 baris tulisan dipahatkan pada sisi depan tugu batu tersebut.

Prasasti ini pecah pada bagian atas dan sisi kiri sehingga beberapa kata pada akhir baris tertentu hilang, namun berikut adalah isi prasasti yang masih terbaca:

jayaty=atiba[lah]
sriman=sri mulavarmma nr[pah]
yasya likhitani
danany=asmin=mahati [sthale]
jaladhenung ghrtadhe[num]
kapiladanan=tath=aiva ti[ladanam]
vrsabh=aikadasam=api yo
datva vipresu rajendra[h]

Isi prasasti ini menceritakan seruan selamat bagi Sri Maha Raja Mulawarman yang termasyhur karena telah memberikan persembahan kepada para Brahmana.

Disebutkan bahwa persembahan itu berupa air, keju (ghrta), minyak wijen, dan sebelas ekor sapi jantan.

Prasasti Yupa Muarakaman V kini berada di sisi selatan dinding gerbang menuju ruang prasejarah bagian belakang gedung lama Museum Nasional.

6. Muarakaman VII (D.177)

Prasasti Yupa (D.177).cagarbudaya.kemdikbud.go.id Prasasti Yupa (D.177).

Prasasti Muarakaman VII terdiri dari 8 baris tulisan yang terpahat di sisi depan Yupa dengan bentuk paling pendek.

Prasasti ini aus di beberapa bagian dan beberapa aksara menjadi tidak terbaca lagi, namun berikut adalah isi prasasti yang masih terbaca:

sri mulavarmma rajendra[h] sama[re]jitya partthi[van]
karadam nrpatimsa cakre yatha raja yudhistirah
catvarimsat=sahasrani sa dadu vaprakesvare
ba……..trimsat=saharani punar=ddadau
………sa punar=jivadanam prithagvidham
akasadipam dharmmatma partthivendra[h] svake pure
….. ….. ….. ….. ….. ….. ….. mahatmana
yupo yam sth[apito] viprair=nnana….ih=a[gataih]

Isi prasasti ini menceritakan Raja Mulawarman yang berhasil menaklukkan raja lain seperti Raja Yudhistira.

Selain itu masih tertulis adanya upacara yang diselenggarakan Raja Mulawarman serta pemberian berbagai jivadana (persembahan untuk kesempurnaan jiwa).

Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id 
repositori.kemdikbud.go.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com