Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Desakan Klarifikasi Kerumunan Saat Lampion Imlek di Solo Menyala, Ini Kata Panitia

Kompas.com - 03/02/2022, 21:23 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com- Organisasi kemasyarakatan Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) mendatangi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (2/2/2022).

Mereka menanyakan pemasangan lampion untuk perayaan Imlek yang menimbulkan keramaian yang muncul di Pasar Gede dan Balai Kota Solo.

DSKS meminta anggota dewan meminta klarifikasi dari Pemerintah Kota Solo terkait pemasangan lampion tersebut.

"Situasinya seperti ini, PTM dihentikan diganti PJJ, masih level 2 PPKM, dan sekarang program pemerintah masih gencar-gencarnya melakukan vaksinasi untuk antisipasi penyebaran Covid-19," kata Endro Sudarsono, Humas DSKS saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (3/1/2022).

Baca juga: Lampion Perayaan Imlek di Solo Timbulkan Keramaian, Ini Kata Gibran

Endro juga berharap sejumlah pihak yang terkait pemasangan lampu itu dimintai klarifikasi.

"Meminta adanya kerumunan klarifikasinya, apakah ada unsur kesalahan administrasi dan hukum pidananya," jelasnya.

Permintaan klarifikasi ini juga disampaikan secara tertulis dalam surat DSKS bernomor 076-SEK/DSKS/I/2022 tentang permohonan klarifikasi kerumunan lampion Imlek di depan Balai Kota Surakarta.

Surat itu diserahkan ke Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PAN Achmad Safari.

"Kemaren, saya terima untuk menyampaikan surat permintaan klarifikasi krumunan pemasangan lampion," jelasnya Achmad kepada Kompas.com, Kamis (3/2/2022).

Baca juga: Antisipasi Kerumunan, 1.000 Lampion di Solo Hanya Dinyalakan 4 Jam

Achmad menambahkan, bakal menyampaikan surat permintaan klarifikasi sesuai tembusan dalam surat tersebut.

Tembusan tersebut di antaranya, Panitia Perayaan Imlek 2022, Ketua Gugus Tugas Penanggulangan Covid 19 Kota Solo, Wali Kota Solo, Kapolresta Solo, Satpol PP Kota Solo, Dinas Kominfo Solo, Dinas Kesehatan Kota Solo, Dinas Pendidikan Kota Solo dan pihak-pihak lain.

"Sesegera mungkin akan kami sampaikan untuk melakukan evaluasi," katanya.

Sementara itu, mengenai adanya permintaan klarifikasi ini, Ketua Panitia Imlek Bersama 2022 Sumartono Hadinoto mengatakan telah berkoordinasi dengan Pemkot Solo.

"Jadi begini, kami koordinasikan dengan Pemkot Solo saat ini kami menunggu kebijakan dari Pemkot karena sejak awal kami sebentarnya tahun ini belum akan melaksanakan perayaan Imlek dan pemasangan lampion, sehingga pada waktu disepakati dan diminta pasang kami pasang secara terbatas," jelas Sumartono, kepada Kompas.com, Kamis (3/2/2/2022).

Akan tetapi untuk evaluasi awal memang adanya pembatasan waktu menyalanya lampion, dari pukul 17.00 - 21.00 WIB.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Gibran Bakal Evaluasi PTM di Solo

Sumartono menjelaskan evaluasi lanjutan bakal dilaksanakan oleh Pemkot Solo.

"Tadi Ketua Satgas Covid-19 Solo sudah menghubungi saya. Kami akan diundang pada Senin (6/2/2022) untuk koordinasi kembali," jelasnya.

"Kami akan memberikan masukan, situasi krumunan dan kenaikan Covid-19 bagaimana antisipasi, bagaimanapun ini kerja (tanggung jawab memutuskan) Pemkot Solo, saat rapat bersama nanti," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com