Susanto dan para etnies Tionghoa di Nunukan memiliki harapan besar terhadap kelestarian seni barongsai.
Barongsai di Nunukan yang menjadi lambang setiap perayaan etnies mereka, kini sulit berkembang.
Anak-anak muda yang dilatih keras harus pergi bersekolah ke luar Nunukan, sehingga regenerasi butuh pemikiran serius.
Baca juga: Sidang Disiplin Selesai, Begini Nasib 10 Oknum Polisi di Nunukan yang Aniaya Pemuda
"Memang kami sesalkan hilangnya barongsai di Nunukan. bagaimanapun barongsai bagi kami adalah kebanggaan, perlambang semangat, kekuatan dan kejayaan. Mimpi kami, semoga suatu hari nanti barongsai kembali hidup dan dipertontonkan di batas negeri ini," kata dia.
Memasuki Imlek 2022, Susanto juga memiliki keinginan sebagaimana shio macan.
Shio macan melambangkan raja binatang. Itu artinya tahun 2022 dilambangkan dengan kekuatan besar dan keberanian.
"Kami sudah lama mencoba bangkit dari keterpurukan akibat pandemic Covid-19. Memasuki tahun baru ini, kami memiliki kekuatan besar untuk melakukan perubahan. Semoga Indonesia bangkit dan kami semua diberkahi dengan keberuntungan besar," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.