Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kelenteng San Sen Kong Nunukan, Dibangun Setahun, Penuh dengan Ornamen Campuran Jawa-China

Kompas.com - 31/01/2022, 17:41 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

Tinggalkan bisnis demi membangun San Sen Kong

Klenteng San Sen Kong yang berarti Tiga Ajaran, Budha, Thao dan Konghucu ini ternyata memiliki arti penting bagi para keturunan China di perantauan ini.

Mereka rela meninggalkan bisnis mereka demi ikut berpartisipasi dalam membangun klenteng.

"Mereka yang biasa cuma duduk terima uang dalam toko, semua datang ke klenteng. Mereka membuat tenda, ibu-ibu memasak di tempat proyek, pokoknya namanya gotong royong begitu hidupnya saat itu," tutur Susanto.

Taoke dan bos-bos toko maupun pemilik penginapan di Nunukan, asalkan dari warga Tionghoa, semua rela berpanas panasan, mengaduk semen, dari pagi hingga sore.

Baca juga: Balita Ikut Bekerja Membantu Orangtua Mengikat Rumput Laut Sambil Menjaga Adiknya, Ini Sikap Pemda Nunukan

Semua menanggalkan ego mereka, menjadi sama rata tanpa mengenal istilah senior atau junior.

"Bisa dikatakan, San Sen Kong mengumpulkan kami warga Tionghoa di perantauan," ujar dia.

Butuh setahun penuh

Pembangunan San Sen Kong diakui cukup lama. Detail mengenai ukiran naga kembar, singa, bunga teratai dan pernik khas Tionghoa membuat proses pembangunan cukup hati-hati.

Kayu jati ukiran Jepara dan genteng yang dipesan langsung dari China menjadi faktor lamanya penyelesaian pembangunan San Sen Kong.

"Kebetulan ada warga kami di Tawau, Malaysia, punya link untuk memesan gentengnya langsung dari China. Itu sekitar empat bulan pengiriman baru sampai Indonesia. Selain itu, kayu jati asli ukiran Jepara juga tidak sebentar dibuat," kata dia.

Tidak mengherankan, seluruh warga Tionghoa di Nunukan membuat pesta meriah saat pembangunan klenteng rampung.

Berbagai hidangan disuguhkan dengan nuansa jamuan China.

Para undangan membentuk kelompok dan menghadap masing masing sebuah meja penuh hidangan mewah.

Baca juga: Dilaporkan sebagai Pelaku Asusila, Oknum Ketua RW di Nunukan Segera Dipecat

Tim Barongsai profesional didatangkan untuk menambah semarak perayaan sebagai persembahan syukur karena mereka memiliki fasilitas sembahyang.

"Kami di perbatasan RI–Malaysia, warga dengan kemajemukannya dan kekayaan tradisinya. Kami tidak pernah mendapat perlakuan diskriminasi dan cerminan guyub rukun membuat semua golongan bisa menghargai keyakinan masing-masing," kata Susanto.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elit Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Dua Kali Menghamili Pacarnya, Polisi di NTT Dipecat

Regional
PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

PDI-P Pemalang Buka Pendaftaran Bacalon Bupati, Anom Wijayantoro Orang Pertama Daftar

Regional
Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Jual Beli BBM di Kalsel Akhirnya Ditahan

Regional
Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Setelah dari KPU, Gibran Rencanakan Pertemuan dengan Sejumlah Tokoh di Jakarta

Regional
Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Lecehkan Istri Tetangganya, Pria di Kalsel Ditangkap

Regional
Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Empat Nama Ini Diminta Golkar Persiapkan Pilgub Jateng 2024

Regional
Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Pilkada Manggarai Timur, Petahana Siprianus Habur Daftar ke Demokrat

Regional
Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Seekor Buaya yang Kerap Teror Warga di Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com