"Jadi kita sudah pernah mengamankan anak ini, bahkan ada sampai tiga kali, tetapi tidak ada efek jera," jelasnya.
"Tersangka rata-rata tidak sekolah, jadi sebelum melakukan aksi begal, mereka minum alkohol terlebih dahulu," katanya.
Setelah penyelidikan mendalam, motif geng motor dalam beraksi secara sadis adalah eksistensi atau pembuktian diri.
Motif selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari karena ada yang berasal dari keluarga broken home.
Para tersangka yang pernah ditangkap, kata Eko, hanya didata, diminta membuat surat perjanjian, dan dikembalikan kepada orangtua masing masing.
Akan tetapi, untuk saat ini polisi bertindak tegas dengan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.
Sementara itu, Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Irwan mengatakan, ada kelompok remaja yang melakukan kekerasan atas dasar laporan dari pihak polsek dan nomor bantuan polisi.
"Dari laporan tersebut, kami terima itu ada kelompok remaja yang melakukan aksi kekerasan," katanya.
Menurut Kaswandi, dari tiga kelompok yang ditangkap, saat diinterogasi mengaku tidak saling mengenal antara satu dan yang lain.
Setiap kali mereka beraksi, masing-masing mempunyai eksekutor, sehingga sudah diketahui bahwa ada lima eksekutor dari lima kejadian penyerangan dan pembegalan kelompok geng motor.
"Kelompok Bougenville kita temukan tindak pidana pencurian dan kekerasan, sedangkan kelompok Selincah dan Flamboyan merupakan kenakalan remaja," katanya di Mapolresta Jambi.
Dia juga memastikan bahwa Polda Jambi bersama Polresta dan Polsek siap menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat Jambi.
"Tidak usah resah, tidak usah takut, kami menjaminnya," jelasnya.
Saat diwawancara, tersangka AY menggunakan kursi roda. Dia tidak bisa berjalan karena diberi hadiah timah panas oleh polisi.
Tersangka AY (19) meminta para geng motor segera bertobat karena sakit kena tembak.
"Info untuk para geng lainnya. Cepatlah tobat, kalau tidak, kena tembak dan penjara," kata AY.
Dia menceritakan betapa sakit di bagian kakinya saat peluru menerobos masuk ke kaki kanannya.
"Sakit, Pak. Tidak bisa tidur, Pak," kata AY sembiri meringis di atas kursi roda.
Barang bukti yang berhasil diamankan dari pelaku adalah smartphone, senjata tajam, dan empat sepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.