Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Ibu di Bolaang Mongondow Timur Ngamuk Tak Mau Divaksin dan Minta Ditembak Polisi

Kompas.com - 27/01/2022, 05:43 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sebuah video viral memperlihatkan seorang ibu di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, marah-marah kepada para petugas karena tidak mau disuntik vaksin Covid-19, viral di media sosial.

Diketahui, kejadian tersebut terjadi di Kayumoyondi, Kecamatan Tutuyan, Boltim. Dalam video berdurasi 02.20 menit itu, terlihat beberapa personel polisi dan petugas kesehatan daerah setempat mendatangi rumah wanita itu.

Tujuan para petugas untuk mengajak ibu tersebut agar bisa divaksin Covid-19. Saat seorang polisi memberikan penjelasan terkait program vaksin, wanita tersebut langsung beradu argumen dengan para petugas.

Baca juga: Kala Hakim Itong Ngamuk, Sebut KPK Omong Kosong dan Mendongeng Saat Ditetapkan Tersangka Suap Rp 1,3 Miliar

"Kiapa kurang hari hari bagini (Kenapa setiap hari begini)," kata ibu tersebut dalam video yang beredar.

"Karena percepatan. Torang juga hadir di sini, bu, bukan maunya torang. Kalau maunya torang ini tidor di rumah. Ini perintah. (Karena percepatan vaksinasi. Kita juga hadir di sini, bu, bukan maunya kita. Kalau maunya kami ini tidur di rumah. Tapi ini perintah)," ucap seorang polisi yang memberikan arah ke wanita tersebut.

Penjelasan para petugas seakan tak digubris ibu tersebut. Dia kembali adu mulut dengan petugas.

"Ngoni kan bisa ba bicara. Indonesia itu dia kan so nda dijajah. Kiapa sekarang masyarakat merasa sama deng dijajah. (Kalian kan bisa bicara. Indonesia itu sudah tidak dijajah. Kenapa sekarang masyarakat merasa seperti dijajah)," sebutnya.

Petugas pun langsung merespons pernyataan wanita tersebut. "Cuma ibu yang merasa (hanya ibu yang merasa)," kata petugas.

Wanita itu pun kembali menegaskan dirinya tidak mau disuntik vaksin Covid-19.

Baca juga: Kronologi Pria di Kediri Bunuh Ibu Kandung dan Paman, Bermula Ngamuk Sambil Bawa Parang

"Nda, nda, yang lain itu nimau mo vaksin. (Tidak, tidak, yang lain itu tidak mau divaksin)," kata dia.

Dia kemudian menyebut ada warga di desa tersebut yang hanya karena divaksin kemudian sakit.

"Torang nimau mo vaksin kong jadi bagitu. Torang nimau mo ambe resiko pa torang pe badan. (Kita tidak mau divaksin jangan sampai seperti itu. Kita tidak mau ambil risiko di tubuh saya)," sebutnya.

Saat itu juga seorang petugas langsung menimpali apa yang disampaikan ibu tersebut.

"Ngana yakin itu karena gara-gara vaksin? (Kamu yakin itu karena gara-gara vaksin?)," kata seorang petugas.

Tapi ibu tersebut kemudian menjawab bahwa apa yang dia sampaikan berdasarkan apa yang dikatakan warga, bahwa sosok itu divaksin kemudian sakit.

Baca juga: Video Viral Wali Kota Bitung Ngamuk Gara-gara Pungli Rp 1 Juta di Dukcapil

"Bagitu dia pe kalimat pa torang noh. Kiapa ngana baku ambe mulu deng kita. (Seperti itu kalimatnya kepada kami. Kenapa kamu ambil mulut dengan saya)," ucap ibu tersebut.

Hingga ibu tersebut marah sampai histeris kepada para petugas.

"Tembak jo pa kita kalu ngoni mo paksa. (Tembak saja saya kalau kalian mau paksa). Tembak, tembak jo (tembak saja), tembak, tembak, tembak pa kita (tembak saya). Tembak, tembak," kata wanita dengan marahnya dan mendekat kepada seorang polisi.

Petugas pun menjelaskan kepada wanita tersebut bahwa mereka datang dengan baik-baik dan tidak memaksa agar divaksin.

"Kita tidak paksa (ikut vaksinasi). Kita hanya memberikan imbauan," ucap petugas. "Imbauan apa? Kenapa korang hari-hari. (Kenapa setiap hari datang)," balas wanita itu.

Kejadian ini dibenarkan otoritas kesehatan daerah setempat.

Baca juga: Kesal Tak Bertemu Bupati di Kantornya, Pria di Riau Ini Ngamuk Pecahkan Kaca Meja

"Itu kejadian di Kayumoyondi, Kecamatan Tutuyan," kata Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Boltim, dr Hamdan, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (26/1/2022).

Hamdan menjelaskan, memang sudah berapa kali petugas kesehatan dan polisi mendatangi rumah warga tersebut diajak untuk divaksin.

"Tepi memang ibu ini tidak mau divaksin. Mungkin karena kesal sering didatangi petugas sehingga ibu itu marah hingga histeris," ujarnya.

Menurut Hamdan, tinggal ibu tersebut yang belum divaksin di keluarganya. "Anak-anak dan suami sudah divaksin. Ibu itu belum divaksin sama sekali," sebutnya.

Informasi, ibu tersebut tidak mau divaksinasi karena takut karena melihat warga lain yang disuntik vaksin setelahnya sakit.

"Tapi itu kan gejala biasa setelah divaksin. Setelah tiga hari sakit di area suntikkan, setelah itu kan hilang," tuturnya.

Baca juga: Hakim PN Surabaya Ngamuk Saat KPK Umumkan Tersangka: Ini Omong Kosong!

Alasan lain ibu tersebut tidak mau divaksin karena sering sakit.

Mewaspadai transmisi varian Omicron, pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk tetap taat melaksanakan protokol kesehatan, serta segera mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis lengkap (dosis satu dan dua).

"Dan bahkan dosis booster (dosis tiga) jika sudah memenuhi kriteria untuk booster," imbaunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com