BANGKA, KOMPAS.com - Pembangunan kabel listrik bawah laut dari daratan Sumatera ke Pulau Bangka terkendala faktor alam.
Imbasnya, interkoneksi jaringan yang semula dijadwalkan Januari 2022, diundur menjadi Maret 2022.
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman mengatakan, pengoperasian kabel bawah laut telah mengalami beberapa kali pengunduran.
Baca juga: Industri Smelter dan Tambak Diprediksi Tumbuh, Kabel Laut Sumatera-Bangka Dinantikan
Kondisi tersebut dinilai mengkhawatirkan, karena perekonomian Bangka Belitung justru sedang tumbuh.
"Terkendala kondisi alam, di sana rawa, bukan soal pembebasan lahan," ujar Erzaldi seusai peresmian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Kantor PLN Bangka Belitung, Rabu (26/1/2022).
Erzaldi menuturkan, operasional interkoneksi Sumatera melalui Banyuasin, Sumatera Selatan, sangat diharapkan, sehingga cadangan listrik di Bangka semakin besar dan bisa melayani permintaan investor.
Baca juga: Kabel Laut Sumatera - Bangka Akan Terhubung, Ini Beragam Manfaatnya
Saat ini, Kepulauan Bangka Belitung menjadi primadona dengan tambak udang vaname yang membutuhkan listrik sebagai penggerak kincir air.
Di samping itu, industri smelter timah juga mulai menggeliat seiring naiknya harga di pasaran dunia.
"Kalau listriknya tidak mencukupi, tentu investor kecewa dan ini harus diantisipasi," ujar Erzaldi.
Menurut Erzaldi, pihaknya akan menyurati manajemen PLN pusat agar memprioritaskan ketersediaan energi listrik di Bangka Belitung.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.