Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Tewasnya Warga Usai Pesta Miras di Blora, Polisi Lakukan Otopsi

Kompas.com - 22/01/2022, 11:42 WIB
Aria Rusta Yuli Pradana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BLORA, KOMPAS.com - Polisi masih terus mendalami penyebab tewasnya empat warga usai pesta miras di Blora, Jawa Tengah.

Keempat warga tersebut tewas dalam waktu yang berdekatan. Diduga penyebabnya karena usai pesta miras jenis arak tradisional pada Minggu (16/1/2022).

Untuk mengusut peristiwa tersebut, polisi kemudian mengotopsi kepada jasad salah satu warga bernama Teguh.

Baca juga: Jumlah Warga Tewas akibat Pesta Miras di Blora Bertambah, Jadi 4 Orang

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Blora, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Setiyanto menjelaskan Polda Jateng turun ke lokasi untuk melakukan otopsi pada Kamis (20/1/2022) lalu.

"Terkait kegiatan otopsi yang dilakukan oleh tim forensik dari biddokkes Polda Jateng, terhadap korban yang diduga ada kaitannya dengan minum miras," ucap Setiyanto saat ditemui wartawan di kantornya.

"Otopsi berjalan lancar, pihak keluarga mengizinkan untuk dilakukan otopsi karena dengan adanya otopsi diharapkan dapat memperoleh data-data fakta-fakta sebagai alat bukti untuk mengungkap kasus," imbuh dia.

Setiyanto mengatakan hasil otopsi kemungkinan akan keluar pada minggu depan. Hasil dari otopsi tersebut nantinya juga akan dilakukan uji laboratorium forensik.

"Tentunya dengan hasil otopsi, akan bisa melangkah lebih lanjut terkait dugaan orang yang melakukan tindak pidana atau tidak," terang dia.

Baca juga: Jadi Tempat Prostitusi dan Pesta Miras, 3 Hotel di Tasikmalaya Ditutup

Selain melakukan otopsi untuk mencari penyebab kematian warga yang diduga akibat menenggak miras, polisi juga sudah memeriksa penjual miras tersebut.

"Memang kami sudah melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan, masih pendalaman sambil menunggu hasil dari uji laboratorium baik dari otopsi maupun sisa-sisa minuman," jelas dia.

Sekadar diketahui, dalam pesta miras jenis arak tradisional itu, terdapat 13 orang yang memang telah terbiasa melakukan aktivitas tersebut.

Dari 13 orang, setidaknya ada empat orang yang dinyatakan tewas dalam rentan waktu yang berdekatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Menilik Produksi Ikan Panggang di Demak, Sulap Limbah Pabrik Jadi Rupiah

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Bawa Ganja 141 Kilogram Ganja, Oknum Polisi di Padang Panjang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Update Erupsi Gunung Ruang, Hujan Abu di Bandara Sam Ratulangi dan Status Tanggap Darurat

Regional
Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Mengabdi Tanpa Batas meski Honor Setipis Kertas...

Regional
Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batu Bara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com