Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Nasir
Wartawan

Wartawan Kompas, 1989- 2018

Sunda dalam Multikulturalisme

Kompas.com - 20/01/2022, 09:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menjelang sampai Dago, ada dua pria naik memberhentikan angkot. Mereka minta duduk di depan samping sopir, tapi karena ada saya, mereka duduk di belakang bersama empat perempuan tersebut.

Di angkot mereka bercakap-cakap Bahasa Batak dengan suara keras.

Empat perempuan yang semula berbincang-bincang dengan Bahasa Sunda, langsung pelan-pelan berbicara, dan tidak menggunakan Bahasa Sunda lagi, tetapi Bahasa Indonesia.

Sementara dua pria penumpang nerocos bercakap-cakap keras dalam Bahasa Batak.

Saya melihat orang-orang Sunda itu memilih Bahasa Indonesia ketika ada orang lain yang bukan orang Sunda mendekat.

Saya menduga orang Sunda menjaga perasaan orang lain yang tidak mengerti Bahasa Sunda.

Hal serupa juga terjadi di tempat lain. Ketika ada sekelompok orang sedang ngobrol berbahasa Sunda, mereka segera beralih menggunakan bahasa Indonesia ketika datang kawannya yang tidak mengerti Bahasa Sunda.

Sikap orang Sunda yang toleran dan suka mengalah dalam banyak hal menunjukkan penghormatan terhadap orang lain sangat tinggi.

Cerita suku Badui pewaris peradaban Sunda lama asli, yang menyuguhkan ayam hidup pada tamunya bisa dikaitkan dengan tradisi penghormatan agung pada tamu.

Kedengarannya cerita dari pegunungan Kendeng di Banten ini cerita konyol, tetapi itu mengandung penghargaan tinggi tiada tara terhadap orang lain.

Orang Badui merasa kalau ayam itu disembelih sendiri, khawatir tamunya tidak mau makan karena doa memotong ayam berbeda.

Sementara orang Badui mau mengikuti doa tamunya tidak mengerti karena berbeda keyakinan.

Silakan potong sendiri saja lah ayamnya, supaya nyaman dimakan. Kira-kira begitulah bahasanya.

Nah kaitannya dengan kasus belakangan ini yang mencuat, ada orang yang menggunakan bahasa Sunda dalam rapat, dibicarakan dan dinilai tindak pantas menduduki jabatannya.

Itu terlalu kasar untuk orang Sunda. Orang Sunda itu manusia yang tahu diri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com