Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinyatakan Waras, Anak Bunuh Ibu Kandung dengan Cangkul Ditetapkan Tersangka

Kompas.com - 17/01/2022, 17:12 WIB
Perdana Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com-Anak kandung yang membunuh ibu kandungnya di Kabupaten Solok, Sumatera Barat ditetapkan sebagai tersangka.

Penetapan tersangka oleh polisi setelah dilakukan observasi selama 14 hari di RSJ HB Saanin Padang dan pelaku dinyatakan tidak mengalami gangguan jiwa.

"Awalnya kita duga alami gangguan jiwa, kemudian kita bawa ke RSJ HB Saanin Padang untuk diobservasi. Dokter ahli jiwa mengeluarkan kesimpulan pelaku waras sehingga kasus kita lanjutkan," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Solok Iptu Rifki Yudha Ersanda yang dihubungi Kompas.com, Senin (17/1/2022).

Baca juga: Jadi Tersangka, Ibu Aniaya Anak Kandung hingga Tewas Akui Pukuli Korban dengan Gayung dan Sapu

Rifki mengatakan, setelah adanya surat dari dokter ahli jiwa itu maka pihaknya kemudian menyiapkan berkas perka untuk dilimpahkan ke Kejaksaan.

"Berkas sedang kita lengkapi untuk dilimpahkan. Kalau sudah selesai segera kita kirim ke Kejaksaan," jelas Rifki.

Sebelumnya diberitakan, diduga mengalami gangguan jiwa, seorang anak S (49) tega membunuh ibu kandungnya M (71) dengan cara mencangkul kepala korban yang sedang tidur nyenyak.

Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu (13/11/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.

Usai membunuh korban, S kemudian memberitahu adiknya yang lewat di depan rumah saat paginya.

"Dugaan sementara S mengalami gangguan jiwa, namun kita akan periksa kejiwaannya dengan mendatangkan dokter jiwa," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Solok, Iptu Rifki Yudha Ersanda yang dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/11/2021).

Baca juga: Anak Bunuh Ibu Kandung Pakai Cangkul di Solok, Pelaku Diduga Gangguan Jiwa

Rifki mengatakan peristiwa berawal ketika korban hanya tinggal berdua dengan pelaku di rumahnya.

Saat itu korban sedang tidur nyenyak, sementara pelaku tiba-tiba datang membawa cangkul dan kemudian melayangkan cangkul tepat ke kepala korban sebanyak dua kali sehingga menimbulkan luka berat di kepala korban.

"Nyawa korban tidak tertolong lagi karena baru diketahui setelah paginya oleh adik pelaku," kata Rifki.

Menurut Rifki, pelaku melakukan tindakan itu secara spontan dan tidak ada unsur sakit hati sebelumnya.

"Pengakuan pelaku hal itu dilakukan secara spontan. Tidak ada cekcok sebelumnya antara korban dengan pelaku," kata Rifki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com