Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pria di Semarang Tusuk Istri 14 Kali hingga Tewas: Tersinggung Diminta Cari Kerja

Kompas.com - 17/01/2022, 15:09 WIB
Riska Farasonalia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pria yang menusuk Endah Safitri (27) hingga tewas di rumah kos daerah Srinindito Baru, Ngemplak Simongan, Kota Semarang ditangkap polisi pada Sabtu (15/1/2022) petang.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar mengatakan, peristiwa bermula saat pelaku menjemput istrinya pulang untuk isoma di rumah dari tempat bekerja di konveksi.

Lantas, keduanya terlibat percakapan hingga membuat pelaku tersinggung hingga tersulut emosi.

Setelah itu, pelaku bernama Kanipah alias Andre (33) pun nekat menusuk korban sebanyak 14 kali menggunakan pisau lipat hingga tewas bersimbah darah. 

Baca juga: Pembunuhan Berdarah di Kamar Kos Semarang, Seorang Wanita Ditemukan Tewas, Tetangga Sempat Dengar Korban Minta Tolong

"Ada ucapan dari istri pelaku yang membuat tersinggung. Kanipah tidak bekerja, oleh istrinya diarahkan untuk cari pekerjaan. Tapi, karena Kanipah mengaku tidak sehat, disuruh berobat. Namun, Kanipah tersinggung hingga melakukan pembunuhan," ucap Irwan, di Mapolrestabes Semarang, Senin (17/1/2022).

Irwan mengatakan, dari keterangan, pelaku pernah mengalami gangguan di kepala sehingga merasa selalu pusing dan tidak bisa konsentrasi.

"Gangguan di kepala sudah 2 tahun terakhir. Hal ini juga yang menyebabkan Kanipah tidak bisa bekerja," kata Irwan.

Usai kejadian, pelaku sempat menjemput anak laki-lakinya yang berusia 4 tahun di rumah mertua di daerah Srinindito Timur.

Dengan kondisi pakaian masih ada bercak darah, anaknya dibawa berkeliling menggunakan sepeda motor hingga daerah Gunung Pati.

Ketika menjelang petang, pelaku berniat mengantarkan anaknya kembali pulang ke rumah dan mencari tahu keberadaan mayat korban.

Saat itu juga polisi langsung menangkap pelaku yang diketahui warga asal Magetan, Jawa Timur.

"Dia (pelaku) balik lagi pas magrib untuk antar anaknya pulang," kata Irwan.

Sementara itu, pelaku yang dihadirkan saat gelar perkara tampak ling-lung.

Ia mengalami gangguan di kepala disebabkan karena pernah terjatuh akibat kecelakaan lalu-lintas.

"Dulu pernah jatuh, pernah nabrak orang," ungkap dia.

Ia mengaku usai menusuk korban langsung menjemput anaknya untuk dibawa kabur.

"Saya ajak beli jajan. Mau balik takut," kata dia.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 Ayat 3 UU RI No 23 Tahun 2004 atau Pasal 338 KUHP tentang Barangsiapa dengan Sengaja Melakukan Kekerasan dalam Rumah Tangga menyebabkan Meninggal Dunia Diancam dengan Pidana Penjara 15 Tahun.

Penghuni kamar kos di daerah Srinindito Baru, Kelurahan Ngemplak Simongan, Kota Semarang, ditemukan tewas pada Sabtu (15/1/2022).

Saat ditemukan oleh warga pukul 12.30 WIB, kondisi tubuh perempuan bernama Endah Safitri (27) sudah terkapar berlumuran darah.

Baca juga: Usai Bunuh Istrinya di Kamar Kos, Pelaku ke Tempat Mertua dan Menangis, Bajunya Bernoda Darah

Salah satu warga, Ngatinah (46) mengaku, mendengar teriakan minta tolong dari salah satu tetangga sebelah kamar kos korban.

"Tadi kan awalnya itu saya cuma dengar teriak dari mbak sebelah kamar kos itu minta tolong. Terus saya keluar, cuma enggak sempat lihat karena engga berani. Dengar Mbak Yuni teriak saya ikut teriak minta tolong," kata Ngatinah.

Mendengar ada teriakan minta tolong, warga pun langsung mendatangi indekos dan menemukan korban sudah tewas berlumuran darah.

Warga sempat melihat suami korban kabur menggunakan sepeda motornya dengan membawa senjata tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Sosok Supriyanto Pembunuh Kekasih di Wonogiri, Residivis Kasus Pembunuhan dan KDRT

Regional
Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Dorong Pemberdayaan Keluarga, Pj Ketua TP-PKK Sumsel Lantik Ketua Pembina Posyandu Kabupaten dan Kota Se-Sumsel

Kilas Daerah
Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Di Hadapan Mendagri Tito, Pj Agus Fatoni Sebut Capaian Ekonomi di Sumsel Sudah Baik

Regional
Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Bea Cukai Yogyakarta Berikan Izin Tambah Lokasi Usaha ke Produsen Tembakau Iris

Regional
Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Blusukan ke Rusun Muara Baru, Gibran: Salah Satu Tempat yang Paling Padat

Regional
Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Pura-pura Servis Jam, Pasutri di Semarang Sikat HP Samsung S23 Ultra

Regional
4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

4 Kapal Ikan di Cilacap Terbakar, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Regional
3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

3.617 Wajib Pajak Magelang Gratis PBB, Berikut Syaratnya

Regional
Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Saat Doa Ibu Mengiringi Pratama Arhan Bertanding...

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam Berawan

Regional
Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Viral Keluhan Soal Kenaikan UKT Unsoed, Mahasiswa Merasa Ditodong

Regional
Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Utang Pelanggan PDAM Magelang Capai Rp 150 Juta, Banyak Rumah Kosong

Regional
Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Kronologi Pembunuhan Karyawan Toko di Sukoharjo, Korban Dicekik dengan Sabuk dan Dipukul Batu

Regional
Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Kepala LKPP Pastikan Belanja Pemerintah Prioritaskan PDN dan UMKK

Regional
Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Penyelidikan Dugaan Korupsi Payung Elektrik Masjid Raya Annur Riau Dihentikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com