PALEMBANG, KOMPAS.com - Karena kesal warung ibunya sering kehilangan rokok dan uang, FP (25) bersama kakaknya berinisial YJ (DPO), yang merupakan warga Palembang, Sumatera Selatan, nekat menganiaya pelaku pencurian hingga tewas.
FP baru ditangkap setelah sebelummya menjadi buronan sejak Minggu (8/3/2015).
Keberadaan FP baru diketahui petugas saat ia bersembunyi di Lampung.
Di sana, polisi langsung melakukan pengejaran hingga ia pun ditangkap pada Jumat (15/1/2022).
Kasubdit III Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Agus Prihdinika mengatakan, korban berinisial R sebelumnya sempat ditemui FP dan YJ di rumahnya, karena warga setempat sering menyebut pelaku pencurian adalah korban.
Saat bertemu, R akhirnya mengakui perbuatannya tersebut. FP dan YJ yang kesal langsung memukuli korban tanpa ampun.
Kurang puas, korban lalu mereka bawa ke tempat pemakaman umum yang berada di kawasan Kertapati Palembang untuk dieksekusi.
“Di sana korban dianiaya menggunakan senjata tajam dengan sadis oleh pelaku sampai akhirnya tewas di tempat,” kata Agus, Sabtu (15/1/2022).
Agus mengungkapkan, jenazah R baru ditemukan dua hari setelah kejadian. Sementara itu, kedua pelaku langsung melarikan diri.
Dalam pengejaran yang berlangsung, tersangka FP dan YJ selalu berpindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.