Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kasus Simpan Mayat Dalam Rumah, Ada yang Berharap Sang Anak Hidup Kembali

Kompas.com - Diperbarui 05/11/2022, 06:39 WIB
Rachmawati

Editor

 

3. Simpan mayat korban pembunuhan di rumah

Sumar, warga Dusun Congapan, Desa Karangbayat, Kecamatan Sumberbaru, Kabupaten Jember, Jawa Timur melapor ke perangkat desa jika menemukan mayat di rumahnya pada Selasa (10/3/2020).

Mayat tersebut adalah Zeli (55), yang tak lain menantu Sumar.

Dari hasil pemeriksaan, Zeli tewas dibunuh oleh Sumar dengan cara dicekik. Lalu mayat Zeli disimpan di dalam rumah selama emat hari.

Kepada polisi, Sumar bercerita jika ia sakit hati sering diolok-olok oleh Zeli dan disebut masih menumpang di rumah warga.

Saat pembunuhan terjadi, Tiana, istri Sumar sedang ada di rumah. Namun sang istri tak memiliki peran apapun dalam kasus tersebut.

Baca juga: Polisi Periksa Istri Sumar, Tersangka Pembunuhan Menantu Sendiri

4. Simpan mayat anak selama 4 bulan di kamar

Foto rumah dan bak mandi yang diambil anggota Reserse dan Kriminal Polres Temanggung, Rabu (19/5/2021). Bak mandi ini digunakan para tersangka untuk menganiaya A (7) di Dusun Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung,KOMPAS.COM/IKA FITRIANA Foto rumah dan bak mandi yang diambil anggota Reserse dan Kriminal Polres Temanggung, Rabu (19/5/2021). Bak mandi ini digunakan para tersangka untuk menganiaya A (7) di Dusun Paponan, Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung,
Mayat A, bocah 7 tahun ditemukan dalam kamar rumahnya di Dusun Paponan, Kecamatan Bejen, Kabupaten Temanggung pada Minggu (16/5/2021).

Ternyata mayat A sudah disimpan selama empat bulan orang orangtuanya yakni M dan S.

Mereka menyimpang mayat A karena yakin sang anak akan hidup kembali seperti yang dikatan H, tetangga mereka yang dikenal sebagai dukun.

Selama empat bulan, M dan S secara berkala membersihkan jasad anak kedua dari empat bersaudara itu dengan tisu dan cotton bud.

Baca juga: Buntut Kasus Bocah Ditenggelamkan hingga Tewas karena Nakal, 4 Orang Jadi Tersangka

Saat ditemukan, kondisi mayat A dalam keadaan kering tersisa kulit dan tulang.

Tetangga tak mencium bau mayat karena M dan S selalu menyemprot pengharum ruangan dan meletakkan banyak kapur barus.

Apalagi lokasi kamar yang tertutup dan jarak rumah dengan tetangga cukup jauh.

Ternyata A tewas saat menjalani ritual yang dipercaya oleh orangtua A untuk mengusir roh jahat di tubuh anaknya.

Baca juga: Sebelum Ditenggelamkan dan Tewas, Bocah 7 Tahun Disuruh Makan Cabai dan Bunga Mahoni

Ritual yang dilakukan adalah menenggelamkan kepala anak di bak mandi berisi air. Ritual beberapa kali dilakukan sejak Desember 2019.

Selain itu, korban juga dipaksa makan cabai dan mahoni untuk mengusir roh jahat di tubuhnya.

Ritual terakhir yang menewaskan A dilakukan sekitar Januari 2021 sekitar pukul 14.00.

Baca juga: Orangtua Percaya Simpan Mayat Anak Selama 4 Bulan karena Akan Hidup Lagi

5. Simpan mayat agar sang anak hidup kembali

Ilustrasi jasad manusiaSHUTTERSTOCK Ilustrasi jasad manusia
Mayat SA (14) ditemukan di dalam kamar ditutup selimut di rumahnya di Dusun Sokatata, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Pemalang pada Minggu (9/1/2022).

Ternyata sudah 3 bulan mayat SA disimpan oleh orangtuanya. SA diduga meninggal dunia karena TBC.

Dugaan tersebut muncul karena SA sempat memeriksakan diri ke rumah sakit pada Januari 2021. Hasilnya ia menederita TBC.

Dari rencana enam bulan pengobatan, SA hanya berobat selama enam bulan.

Saat ditemukan, kondis jenazah sudah mengkerut dan berbau. Selain itu, dari pemeriksaan sementara, tidak ada pengawet semacam formalin di jenazah SA.

Baca juga: 4 Fakta Keluarga di Pemalang Simpan Jasad Bocah Selama 2 Bulan, Yakin Akan Hidup dan Tak Berbau

Kendati sudah meninggal berbulan-bulan, warga sekitar mengaku tidak mencium bau menyengat dari jenazah SA karena jarak antar rumah sekitar 70 meter.

Kematian SA juga tidak diinformasikan kepada guru dan kepala sekolah. Guru dan teman-teman SA di SMP Negeri 3 Moga sempat menengok SA yang menurut orangtuanya sakit.

Namun, mereka tak diizinkan untuk masuk ke dalam rumah oleh orangtua SA.

Berdasarkan informasi, orangtua SA menganut keyakinan khusus. Alasan orangtua SA tidak memakamkan anaknya karena akan menggelar ritual untuk menghidupkan kembali anaknya.

Baca juga: Suami Istri Ketahuan 3 Bulan Simpan Jenazah Anak di Rumah untuk Dihidupkan Kembali

6.  Istri di Dompu simpan mayat suaminya

Ilustrasi jenazah. Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Dompu, NTB, berinisial N (54), tinggal bersama mayat suaminya, I (55), yang sudah meninggal selama empat hari.SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions Ilustrasi jenazah. Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Dompu, NTB, berinisial N (54), tinggal bersama mayat suaminya, I (55), yang sudah meninggal selama empat hari.
Nurjanah (54), seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Potu, Kecamatan/Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyimpan mayat suaminya, Ibahim (55) selama empat hari di dalam rumah.

Nurjanah adalah difabel lumpuh dan bisu, sementara suaminya, Ibrahim juga diketahui sebagai difabel bisu.

Kepala Lingkungan Rasabou, Kelurahan Potu, Kabupaten Dompu, NTB, Arahman, selain karena sakit yang diderita, Ibrahim meninggal dunia juga akibat kelaparan.

Sebab selama beberapa hari terakhir pasangan tersebut tidak pernah terlihat membuka pintu rumahnya.

"Masalahnya kunci rumah terus, namanya tunawicara, yang perempuan juga sudah enggak bisa jalan, bayangkan saja sekian lama suaminya meninggal dia kuat tahan bau itu," jelasnya.

Baca juga: Cerita Perempuan Difabel di Dompu Simpan Mayat Suaminya Selama 4 Hari di Rumah, Mengaku Takut Beritahu Tetangga

Setelah mengurus pemakaman Ibrahim, pemerintah kelurahan kini mengupayakan agar Nurjanah tinggal bersama keluarganya di Kelurahan Dorongao. Karena dengan kondisi Nurjanah yang lumpuh dan tunawicara sulit baginya untuk tinggal seorang diri.

"Kita minta untuk dibawa ke rumah keluarganya, kalau tidak ada inisiatif nanti kelurahan yang akan bawa, kalau tetap tinggal seperti bisa bernasib sama nanti seperti suaminya," kata Arahman.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Sukoco, Dendi Ramdhani, Bagus Supriadi, Ika Fitriana, Junaidin | Editor : Dheri Agriesta, Dony Aprian, David Oliver Purba, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Puslabfor Olah TKP Gudang BBM Terbakar, Temukan Mobil Tanki Dimodifikasi

Regional
Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian Baru, Gibran: Masih Dibahas, Digodok Lagi

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Longsor di Sitinjau Lauik, Jalan Padang-Solok Ditutup

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com