KOMPAS.com - Sepasang suami-istri asal Dusun Sokatata, Desa Plakaran, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, menyimpan jenazah anaknya, SA (14) di dalam rumah.
SA diperkirakan meninggal sejak tiga bulan lalu.
Baca juga: Kisah Heroik Bocah SD Lombok Tengah, Tewas Usai Selamatkan Temannya yang Tergelincir di Bendungan
Kejadian itu terungkap pada Minggu (9/1/2022), saat sejumlah warga melapor ke Kepolisian Sektor Moga, Pemalang.
Baca juga: 27 Anak Sebabkan Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang 2021 di Blitar, 2 di Antaranya Tewas
Setelah mendapat laporan, polisi langsung menuju rumah SA bersama dengan perangkat kecamatan, petugas kesehatan, dan tokoh masyarakat sekitar.
Saat tiba di rumah SA, mereka mendapati jenazah SA terbujur kaku, ditutup dengan selimut.
Setelah dipastikan sudah meninggal oleh petugas kesehatan, polisi, perangkat kecamatan dan tokoh masyarakat yang datang kemudian membujuk dua orang tersebut agar SA dimakamkan.
Meski sempat menolak, pasangan suami-istri itu akhirnya setuju memakamkan anaknya tersebut.
”Pendekatan persuasif yang kami lakukan cukup lama sampai akhirnya orangtua setuju untuk memakamkan SA. Jenazah SA akhirnya dimakamkan pada Minggu, sekitar pukul 22.00 di sebuah lahan di belakang rumah mereka,” kata Kepala Polsek Moga Ajun Komisaris Dibyo Suryanto saat dihubungi, Rabu (12/1/2022).
Kepala Puskesmas Moga, Sugiarto menduga, SA meninggal akibat penyakit tuberkulosis (TBC).
SA yang menderita TBC sejak Januari 2021 tersebut sempat diperiksakan kesehatannya di Rumah Sakit (RS) Islam Moga.
”Berdasarkan pemeriksaan rontgen di RS Islam Moga, SA diketahui menderita TBC. Dokter sudah berpesan agar SA berobat dan rutin kontrol kesehatan ke puskesmas terdekat selama enam bulan penuh. Sayangnya, SA baru berobat selama satu bulan lalu berhenti,” ucap Sugiarto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.