Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksara Pallawa: Asal dan Waktu Penggunaan

Kompas.com - 07/01/2022, 20:35 WIB
Dini Daniswari

Penulis

KOMPAS.com - Aksara Pallawa atau kadang ditulis Pallava adalah sebuah aksara yang berasal dari India bagian Selatan.

Aksara ini sangat penting untuk sejarah Indonesia. Karena, aksara ini merupakan asal dari mana aksara-aksara Nusantara diturunkan.

Beberapa tulisan di Nusantara menggunakan huruf Pallawa, yaitu Prasasti Mulawarman di Kutai, Kalimantan Timur yang berasal dari abad ke-5 Masehi.

Prasasti Tarumanegara yang berasal dari pertengahan abad ke-5. Hal ini merupakan bukti, tulisan terawal yang berada di Jawa Barat dan Jawa.

Nama aksara ini berasal dari Dinasti Pallava yang pernah berkuasa di selatan India antara abad ke-4 sampai abad ke-9 Masehi. Dinasti Pallava adalah sebuah dinasti yang memeluk aliran Jainisme.

Baca juga: Melestarikan Budaya Daerah dengan SNI Aksara Nusantara

Waktu Penggunaan Aksara Pallawa

Aksara Pallawa merupakan jenis abugida yang digunakan sejak abada ke 3 M hingga 10 M. Saat ini, aksara Pallawa tidak digunakan lagi.

Bahasa aksara Pallawa adalah Tamil, Sansekerta, Saurashtra, dan Jawa Kuno.

Berdasarkan hipotesis, aksara Pallawa memiliki hubungan antara abjad Aramea dengan Brahmi. Dengan silsilah, aksara pallawa berada diurutan terakhir, yaitu abjad Proto-Sinaitik, abjad Fenisia, abjad Aramea, abjad Brahmi, Brahmi Tamil, dan aksara Pallawa.

Sedangkan, aksara yang diturunkan aksara Pallawa adalah Cham, Dhives Akuru, Kawi Kuno, Khmer, Malayalam, Saurashtra, Sinhala, dan Talu. Aksara yang termasuk kerabat aksara Pallawa, yaitu Grantha, Kalinga, dan Tamil.

Baca juga: Upaya Digitalisasi Aksara Nusantara Dilanjutkan di Pertemuan Bahasa Asli Internasional

Prasasti yang Ditulis Menggunakan Huruf Pallawa

1. Prasasti Yupa

Prasasti Yupa merupakan prasasti pertama yang pernah dibuat oleh Kerajaan Kutai.

Prasasti Yupa berbentuk tiang yang dapat digunakan untuk mengikat hewan yang akan dipersembahkan untuk para dewa.

Terdapat 7 Prasasti Yupa, empat diantaranya ditemukan pada 1879 dan tiga lainnya ditemukan pada 1940. Prasasti Yupa ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sangsekerta.

Dalam salah satu presasti tersebut disebutkan bahwa Maharaja Kudungu mempunyai seorang putera yang bernama Aswawarman. Dia disamakan dengan Ansuman (Dewa Matahari).

Mulawarman adalah raja termasyur Kutai yang pernah menyedekahkan 20.000 ekor lembu kepada para Brahmana. Sebagai peringatan peristiwa tersebut, para Brahmana mencatat dalam Prasasti Yupa

Baca juga: Agar Warga Melek Budaya, Museum Aksara Nusantara Akan Didirikan di Bandung

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Rangkaian Kegiatan Hari Raya Waisak 2024 di Candi Borobudur Magelang

Regional
Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Dikepung Warga, Penculik Bayi 7 Bulan di Dompu NTB Berhasil Ditangkap Polisi

Regional
Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Puncak Perayaan Waisak di Borobudur, Ada Festival Lampion Ramah Lingkungan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

[POPULER NUSANTARA] Pegi Terduga Pembunuh Vina Cirebon Ditangkap | Akhir Kasus Norma Risma

Regional
8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com