Pandam Guritno dalam karyanya Wayang, Kebudayaan Indonesia dan Pancasila (1988) menyebut bahwa daerah seperti Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan, dan Sumatera memiliki jenis wayang yang berbeda.
Di Pulau jawa sendiri dikenal adanya wayang beber, wayang gedog, wayang golek, wayang jemblung, wayang kalithik (klithik), wayang karucil (krucil), wayang langendria, wayang lilingong, wayang lumping, wayang madya, wayang pegon, wayang purwa, wayang puwara, wayang sasak, wayang topeng, dan wayang wong atau wayang orang.
Di Bali masyarakat mengenal adanya wayang gambuh, wayang parwa, dan wayang ramayana.
Sementara di Lombok ada wayang sasak, di Kalimantan ada wayang banjar, dan di Sumatera ada wayang palembang.
Masih ada berbagai jenis wayang bisa dibagi dalam tiga kriteria seperti pelaku, sumber cerita, dan bahasanya.
Yang pasti, wayang tidak bisa dilihat hanya sebagai benda, karena sebenarnya kesenian ini memiliki arti yang lebih dalam, serta berbagai pesan yang bisa disampaikan sehingga harus selalu dijaga kelestariannya agar tidak hilang ditelan zaman.
Sumber:
https://indonesia.go.id/kategori/keanekaragaman-hayati/751/keragaman-wayang-indonesia
https://www.indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/wayang-kulit-salah-satu-identitas-kesukuan
https://www.kompas.com/tren/read/2021/11/16/190200765/ramai-soal-klaim-wayang-kulit-dari-malaysia-ini-sejarah-wayang?page=all
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.