KOMPAS.com - Saefudin Juhri (52) adalah saksi mata yang melihat peristiwa kecelakaan di Nagreg, Bandung pada Rabu (8/12/2021).
Kecelakaan tabrak lari yang melibatkan tiga oknum TNI itu menewaskan sejoli Handi dan Salsabila. Oleh tiga pelaku, Handi dan Salsabila dibuang ke sungai di Banyumas.
Sebelumnya, di video kecelakaan Nagreg yang beredar di media sosial, Saefudin adalah pria yang mengenakan baju biru dengan posisi membelakangi kamera.
Saat rekonstruksi yang digelar pada Senin (3/1/2022), Saefudin kembali dipertemukan dengan para pelaku.
Baca juga: Ibunda Salsabila Menangis Saksikan Rekonstruksi Tabrak Lari di Nagreg yang Tewaskan Anaknya
Dikutip dari Tribun Jabar, Saefudin mengaku sangat ingat dengan wajah para pelaku.
"Inget pisan (wajah pelaku), soalnya saat kejadian bareng ngangkat korban (sangat ingat karena saat kejadian mengangkat korban bersama), kejadiannya cukup lama, dan ternyata seperti itu kejadiannya," kata Saefudin di Nagreg, Senin (3/1/2022).
Menurut Saefudin, saat kecelakaan terjadi pelaku yang merupakan oknum TNI mengaku akan membawa korban ke rumah sakit, bahkan sempat menanyakan ambulan kepadanya.
"Pas diambil, dia bilang mau ke rumah sakit. Tolonglah bantuin, mau diambil ke rumah sakit aja," ujar Saefudin.
Baca juga: Rekonstruksi Tabrakan Nagreg, Kolonel P Disoraki Warga, Diborgol dan Kenakan Seragam Tahanan Militer
"Pas lihat lagi tersangka, ya kesal saja, gereget ingin nendang. Tapi, enggak bisa karena dilarang kan sama petugas," kata dia.
Rekonstruksi tersebut, menurut Saefudin, sangat sesuai dengan kejadian. Bahkan, baju yang dikenakannya saat rekonstruksi harus baju yang digunakan saat membantu korban.
"Ini saya juga terpaksa menggunakan baju ini lagi, padahal sudah enggak mau pakai baju ini lagi, suka keinget-inget kejadian itu," ujarnya.
Baca juga: Rekonstruksi Tabrak Lari Sejoli di Nagreg, Peran Kolonel P dan Harapan Keluarga Korban
Saefudin pun menunjukkan di baju biru yang dikenakannya masih terdapat bercak darah.
"Ini, ini masih kelihatan bekas darah," katanya.
Ia juga bercerita kecelakaan yang merenggut dua nyawa remaja itu membuatnya terganggu karena harus bolak-balik memberikan keterangan kepada yang berwenang.
"Saya kan kerja, memang tidak apa-apa, majikan mendukung saya untuk itu. Tapi kan enggak enak, jadi sering bolos," katanya.
Baca juga: Sejoli Korban Tabrakan Nagreg Dibuang dari Atas Jembatan dalam Waktu Hampir Bersamaan
Ia berdiri di samping kanan jalan di Desa Ciaro, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, yang menjadi TKP tabrak lari.
Suryati mengaku lega karena tiga tersangka yang menewaskan anaknya sudah ditangkap.
"Setelah meihat rekonstruksi, ya merasa lega saja," kata Suryati, saat ditemui setelah rekonstruksi.
Baca juga: Reka Ulang Kasus Tabrakan Nagreg di Banyumas, Korban Dibuang dari Atas Jembatan
Setelah melihat rekonstruksi, Suryati mengaku kesal sekaligus kasihan juga kepada tersangka.
"Ya ada kasihan juga udah gitu mah, melihat mukanya juga," kata Suryati, yang terlihat masih berkaca-kaca.
Ia berharap tersangka bisa dihukum setimpal dengan apa yang telah ia perbuat.
"Harapannya, ya bisa dihukum sesuai dengan undang-undang, dan pasal yang ada, saya serahkan saja kepada yang berwenang," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Saefudin yang Turut Bantu Evakuasi Korban Nagreg Kesal Ingin Tendang Pelaku, Pakai Baju Noda Darah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.