Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekonstruksi Tabrakan Nagreg, Kolonel P Disoraki Warga, Diborgol dan Kenakan Seragam Tahanan Militer

Kompas.com - 04/01/2022, 10:05 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Reka ulang kecelakaan Nagrek, Bandung yang menewaskan sejoli Handi dan Salsabla dilakukan di Banyumas, Jawa Tengah pada Senin (3/1/2022).

Tepatnya di Jembatan Sungai Tajum, Jalan Raya Rawolo, Desa Menganti, Kecamatan rawolo, Kabupaten Banyumas, tiga anggota TNI AD membuang Handi dan Salsabila.

Rekontruksi dilakukan sejak pukul 14.05 WIB dengan durasi sekitar 20 menit. Reka adegan di Jembatan Sungai Tajum selesai pada pukul 14.25 WIB.

Baca juga: Rekonstruksi Tabrak Lari Sejoli di Nagreg, Peran Kolonel P dan Harapan Keluarga Korban

Mereka memperagakan adegan dalam pengawalan ketat tentara.

Ketiga oknum anggota TNI-AD yang melakukan rekonstruksi adalah Kolonel Infanteri P, Kopda A dan Koptu AS

Sementara korban, digantikan alat peraga berupa dua boneka.

Diborgol, kenakan seragam tahanan dan disoraki warga

Selain di Banyumas, reka adegan juga dilakukan di Jalan Raya Bandung, tepatnya di Desa Ciaro, Kecamatan Nagrek, Kabupaten Bandung.

Saat rekontruksi, tiga pelaku anggota TNI AD menggunakan seragam tahanan warna kuning dan sandal jepit.

Di bagian belakang seragam kuning tertulis Tahanan Militer Pomda Jaya.

Baca juga: Warga Kaget, Jembatan Lokasi Pembuangan Sejoli Korban Kecelakaan Nagreg di Banyumas Biasa Digunakan untuk Memancing

Rekonstruksi pembuangan sejoli korban tabrakan di atas jembatan Sungai Tajum Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (3/1/2022).KOMPAS.COM/HANDOUT Rekonstruksi pembuangan sejoli korban tabrakan di atas jembatan Sungai Tajum Desa Menganti, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Senin (3/1/2022).
Termasuk Kolonel P yang disebut sebagai otak pembuangan Handi dan Salsabila di Sungai Serayu. Saat rekontruksi, dia tampak mengenakan kalung bertuliskan tersangka.

Ketiga oknum anggota TNI itu disoraki warga saat keluar dari mobil dan berjalan diapit polisi militer ke titik lokasi kejadian.

Ketiganya tampak mengenakan sendal jepit saat berjalan kaki.

Reka adegan tersebut, berlangsung cepat, sekitar 10 menit. Dalam reka adegan, terdapat 5 adegan yang dilakukan.

Baca juga: Sejoli Korban Tabrakan Nagreg Dibuang dari Atas Jembatan dalam Waktu Hampir Bersamaan

Sementara itu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut anak buahnya itu jadi otak pelaku buang jasad Salsa dan Handi ke Sungai Serayu.

"Kami akhirnya bisa mengkonfrontir, tiga-tiganya bahkan dalam satu pemeriksaan. Dan memang yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal termasuk pembunuhan berencana ini adalah kolonel P," kata Jenderal Andika Perkasa, dikutip dari tayangan Kompas TV, Senin (1/1/2022).

Kasus kecelakaan yang melibatkan tiga oknum TNI AD terjadi pada 8 Desember 2021.

Baca juga: Babak Baru Kasus Tewasnya Handi-Salsa di Nagreg: Kolonel P Inisiator Pembunuhan

Saat kecelakaan, ketiga pelaku membawa dua sejoli tersebut. Namun, alih-alih membawa ke rumah sakit, ketiganya malah membuang Salsa dan Handi ke Sungai Serayu, Jawa Tengah.

Warga di Banyumas dan Cilacap menemukan Handi dan Salsabila dalam kondisi sudah meninggal

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fadlan Mukhtar Zain | Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief), Tribunnews.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com