Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Pengungsi Rohingya Berisi 120 Orang Ditarik ke Aceh, Ada yang Meninggal, Anak Sakit dan Kelaparan

Kompas.com - 31/12/2021, 08:25 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Perahu yang ditumpangi sekitar 120 pengungsi Rohingya di lautan lepas sekitar 124 km dari daratan Aceh yang diperkirakan nelayan yang melihat langsung, akan tenggelam dalam beberapa hari ke depan, akan ditarik ke daratan dengan alasan "kemanusiaan."

Kondisi pengungsi itu sendiri ada yang meninggal, banyak anak yang sakit, dan juga kelaparan.

Pemerintah Indonesia memutuskan, atas nama kemanusiaan, akan menampung pengungsi Rohingya yang saat ini terapung-apung di atas sebuah kapal di lautan dekat Kabupaten Bireuen, Aceh.

Baca juga: Kapal Pembawa 120 Pengungsi Rohingya Akhirnya Bersandar di Aceh

"Keputusan ini dibuat setelah mempertimbangkan kondisi darurat yang dialami pengungsi di atas kapal tersebut," kata Irjen Pol Armed Wijaya, Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam, Irjen Pol Armed Wijaya, selaku Ketua Satgas Penanganan Pengungsi dari Luar Negeri (PPLN) Pusat.

"Dari pengamatan yang dilakukan, penumpang kapal tersebut didominasi oleh perempuan dan anak-anak. Jumlah pasti dari pengungsi tersebut baru akan diketahui setelah pendataan lebih lanjut," tambah Armed.

Para pengungsi Rohingnya itu terombang-ambing selama 28 hari di lautan lepas, dalam kawasan perairan terdekat dengan Bireuen.

Baca juga: Mahfud Tegaskan Pemerintah Hanya Tampung Sementara Pengungsi Rohingya

Semua pengungsi, kata Armed, akan menjalani skrining kesehatan dan penerapan protokol kesehatan.

Otoritas keamanan kelautan setempat sempat mengharuskan mereka didorong kembali ke laut menjauhi wilayah Indonesia, sementara nelayan Aceh ingin mereka ditarik ke darat karena alasan kemanusiaan.

Nelayan yang melihat kondisi mereka

Wali Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Suaidi Yahya, yang turut menyambut kedatangan pengungsi, mengatakan pihaknya akan menampung mereka untuk sementara.SAIFUL JUNED via BBC Indonesia Wali Kota Lhokseumawe, Aceh Utara, Suaidi Yahya, yang turut menyambut kedatangan pengungsi, mengatakan pihaknya akan menampung mereka untuk sementara.
Sebuah perahu kayu berukuran satu lapangan bulu tangkis dipadati puluhan pengungsi Rohingya, terombang-ambing di laut lepas. Posisinya sekitar 124 kilometer dari daratan Aceh.

Di antara para pengungsi melambaikan tangan ke arah Aditya Setiawan, nelayan asal Bireun yang menjumpai mereka beberapa waktu lalu.

Para pengungsi berulang kali memukul-mukul perut memberi tanda mereka kelaparan.

"Mereka memberikan isyarat dengan memukul perut dan menyuap nasi, kami lansung mendekat untuk memberikan nasi, mereka ada yang menangis, ada yang mengaji. Total ada 120 orang di dalam kapal itu, ada juga yang sudah meninggal," kata Aditya kepada Hidayatullah, wartawan di Aceh yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Rabu (29/12/2021).

Baca juga: Pemerintah Bakal Tampung Pengungsi Rohingya yang Terapung di Perairan Aceh

Lebih lanjut Adit menceritakan kondisi perahu kecil dengan muatan besar sangat rentan tenggelam di tengah cuaca angin kencang dan ombak tinggi.

"Mereka mungkin bisa tenggelam, karena ukuran boatnya kecil dan mereka ramai, mungkin sekitar dua hari lagi bisa tenggelam, karena boatnya kecil, ombak juga tinggi, sayang kalau kita melihat kondisi mereka," jelas dia.

Menurutnya, sebaiknya perahu yang membawa Rohingya itu ditarik ke darat, kemungkinan perahu mereka akan karam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com