Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Mantan Bupati Boltim Saat Hidungnya Digigit Sampai Berdarah, Sempat Disekap hingga Hubungi Kapolres

Kompas.com - 30/12/2021, 18:43 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, Sehan Salim Landjar menceritakan kronologi versinya saat disekap dan dianiaya oleh lelaki berinisial AJ alias Ali, hingga hidung besarnya copot dan harus operasi pelastik.

Sehan mengatakan, kejadian tersebut terjadi di kediaman AJ di Kelurahan Tumubui, Kota Kotamobagu, pada Rabu (29/12/2021).

"Peristiwa ini hanya masalah pribadi," katanya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/12/2021) sore.

Baca juga: Perkara Utang, Hidung Mantan Bupati Boltim Digigit hingga Berdarah

Sehan menjelaskan, belum lama ini pelaku sudah dua kali menyuruh orang untuk menjemput dirinya.

"Tapi saya belum ada kesempatan. Kemarin Rabu telepon dengan dia kan, dan saya langsung mengatakan oke jam 4 sore di sana (rumah pelaku)," kata Sehan.

Politikus PAN itu menuturkan, saat ke Kotamobagu, ia dijemput satu orang.

Kemudian di tengah jalan, Sehan melihat ada satu mobil Triton warna merah yang membuntuti dari belakang.

Sehan lantas berhenti di salah satu jembatan dan melihat mobil tersebut ikut berhenti. 

Saat dirinya singgah di salah satu masjid untuk shalat ashar, mobil yang membuntutinya tersebut juga ikut berhenti dengan jarak 50 meter.

"Saya telepon orang yang suruh jemput saya. Saya tanya, siapa di mobil merah itu dan dia bilang orangnya si Ali," tutur Sehan.

Baca juga: Pria di Lampung 10 Tahun Buat KTP Palsu, Dijual Rp 10.000, Oknum ASN Ikut Terlibat

Ia akhirnya tiba di kediaman AJ pada pukul 16.00 Wita. 

"Saya sampai jam 4 sore. Saya menunggu sekitar lima sampai sepuluh menit, begitu dia (AJ) keluar dia langsung undang di ruangan khusus," ungkap mantan bupati Boltim dua periode ini.

Dia melanjutkan, satu jam ia dan AJ berbicara. Namun mendekati pukul 18.00 Wita, AJ mulai bereaksi dan tidak mengizinkan dirinya keluar dari rumah.

"Unsur penyekapan itu, saat jam 8 malam saya sudah merasa tidak nyaman," ucapnya.

Sehan menyebutkan, AJ sempat memegang sebotol minuman yang ia perkirakan sudah botol ketiga yang diminum.

"Saya tidak tahu jenis minumannya apa, warna hitam botolnya. Dia paksa saya harus pegang botolnya untuk pukul kepalanya tapi saya tolak," ucap Sehan.

Sehan tidak melakukan itu karena tahu orang yang diduga premannya AJ di luar rumah cukup banyak.

"Saya tahu cukup lumayan preman mondar-mandir di kediamanya, saya takut ini pancingan dan jadi alasan dorang (mereka) keroyok saya," bebernya.

Hubungi Kapolres

Mendekati pukul 22.00 Wita, Sehan makin tidak nyaman. Ia berusaha menghubungi Kapolres Kotamobagu untuk menyampaikan keadannya. 

"Karena dia melarang saya pegang telepon, saya sembunyi-sembuyi untuk kabarkan ke Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid. Saya bilang bahwa ini emergency (darurat), saya mohon Pak Kapolres bantu karena keselamatan saya sudah terancam," kata Sehan.

Kapolres Irham kemudian mengatakan kepadanya bahwa sudah menyampaikan ke AJ agar persoalan diselesaikan dengan baik-baik.

"Saya bilang, saya ini datang dengan baik-baik tapi sekarang ini sudah semakin tidak nyaman begitu. Kira-kira 22.10 Wita, justru saya kaget pelaku ini yang video call marah-marah sama Kapolres," kata Sehan.

"Saya WhatsApp lagi, segera saya minta tolong. Akhirnya Kapolres jawab oke akan merapat. Begitu Kapolres datang saya berpikir langsung mengamankan, eh Kapolres langsung dibentak-bentak oleh pelaku," tambahnya.

Baca juga: Sulawesi Selatan Masih Akan Hadapi Cuaca Buruk hingga Awal Tahun 2022

Melihat kondisi itu, Sehan berpikir dirinya sudah dalam bahaya besar.

"Kapolres datang dengan salah satu anggota sesprinya. Kebetulan saat itu ada dua suster dan satu anggota polisi yang sementara jahit tanganya (pelaku) yang robek kena pecahan botol yang dibanting," katanya.

Sehan tidak tahu apakah pelaku sengaja banting botol tersebut atau mau pukul ke arahnya namun tersandung meja hingga botol tersebut pecah.

"Di situ reaksinya pelaku luar biasa sekali," ujarnya.

Pukul 22.30 Wita, Sehan shalat isya di ruangan tersebut karena merasa sudah aman bersama Kapolres.

Namun setelah Sehan shalat, pelaku AJ kembali bereaksi dengan duduk di sofa dan merangkul menggunakan tangan kanannya.

"Kapolres pun pisahkan dan memberikan nasihat aja," ucapnya.

AJ kembali melakukan hal yang sama dan sempat berbantahan dengan Kapolres.

Tak lama, Kapolres memanggil satu personel buser yang langsung mendekat dan berusaha mengamankan.

"Tapi Kapolres mengatakan mundur, kamu tunggu perintah, dia terdiam dan mundur," kata Sehan.

Baca juga: Pegawai Honorer Samsat Ngawi Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Diduga Dibunuh

Namun pelaku justru datang lagi menyerang.

"Di situ dia rangkul leher saya dengan tangan kanan dan secara cepat itu dia langsung gigit hidung saya," kata Sehan.

Akibat gigitan tersebut, Sehan mengalami luka serius di hidungnya.

"Saya harus operasi plastik, ujung besar hidung saya copot, jaringannya putus," sebutnya.

Saat itu, kata Sehan, Kapolres langsung minta anggotanya intel, buser dan reserse yang ada untuk membawanya ke rumah sakit.

"Untuk perawatan medis. Sesudah saya divisium lalu diarahkan ke polsek, saya bilang 'loh, Kapolres ada kenapa tidak langsung ke Polres'. Tapi saat itu saya iya-iya saja, apalagi saat itu sudah tidak fokus berpikir, belum makan," kata Sehan.

Baca juga: 2 Pelaku Pembunuhan Mahasiswa di Baubau Ditangkap, Sempat Pesta Miras dengan Korban

Sehan mengingatkan kepada Kapolres atas kasus ini agar pelaku jangan sampai di luar karena tidak ada jaminan keamananya.

"Orang-orang saya pasti akan ngamuk dan itu puluhan ribu, dan hari ini kalau saya tidak tahan, di rumah saat ini tidak pernah berhenti (simpatisan datang)," ujarnya.

Terkait kasus ini, Kapolres Boltim khawatir dan memohon Sehan untuk menenangkan orang-orangnya.

"Saya harus berlaku dewasa, bahwa saya mengimbau seluruh para simpatisan jangan melakukan reaksi karena sekarang sementara diproses di kepolisian," katanya.

Sehan yakin kasus ini ditangani serius oleh kepolisian.

"Saya percaya pihak kepolisian profesional, mudah-mudahan kasus ini tuntas dan tidak tumpang tindih," harapnya.

Menurut Sehan, pelaku AJ diduga menjadi mafia tambang ilegal.

"Iya kemarin DPO disampaikan Mabes Polri kan," tandas Sehan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com