Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumut Ardan Noor dan Ketua KONI Sumut Jhon Ismadi Lubis juga ikut dipermalukan di hadapan orang yang hadir dalam acara itu.
"Dimaki-maki orang di dalam itu. Bukan aku saja dimaki. Kadispora paok (bodoh) kau. Ketua KONI disuruhnya semir rambutnya. Nyanyi klen (atlet) olahraga jaya. Apanya yang jaya," ucap Choki menirukan apa disampaikan Edy.
Choki menyesalkan sikap dari Edy Rahmayadi itu, seharusnya menjadi sosok pemimpin panutan sebagai Gubernur, bukan sebaliknya.
Hal ini akan memperlakukan dirinya sendiri sebagai pemimpin tertinggi di Sumatera Utara ini.
Apa disampaikan Gubernur Edy, Choki mengaku sudah emosi.
Selain dimaki, dia juga sempat dijewer kupingnya. Pelatih biliar ini lebih memilih turun dari atas podium dan keluar dari aula tersebut.
Dia mengaku berusaha menahan emosinya saat dimaki Edy. Apalagi dia disebut dengan kata sontoloyo.
Choki kemudian memilih turun dan langsung keluar.
"Daripada saya emosi, sama-sama tidak enak. Kita menjaga, dia orangtua kita," jelasnya.
Baca juga: Aspal Rumah Dinas Rp 2 M, Gubernur Edy: Bila Perlu Rp 100 M Saya Mau Bikin
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menjewer dan mengusir pelatih biliar Choki Aritonang saat acara penyerahan bonus kepada atlet dan pelatih berprestasi di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua XX, Senin (27/12/2021).
Insiden ini terjadi saat Edy tengah memberi kata sambutan dan memotivasi pada atlet dan pelatih.
Pada satu momen, Edy melihat Choki tak bertepuk tangan saat sebagian besar hadirin bertepuk tangan.
"Yang pakai kupluk itu siapa? Kenapa enggak tepuk tangan," tanya Edy sembari menunjuk ke arah Choki.
Edy lantas memanggil Choki ke panggung. "Atlet apa kau," tanya Edy lagi.
Choki kemudian menjawab bahwa dia pelatih biliar.