Mereka juga membangun kubah terbuat dari perunggu warna kemerah-merahan pada bangunan utama yang ditopang oleh delapan bilah besi besar dan 24 besi berukuran lebih kecil.
Baca juga: Usung Tema Ramah Lingkungan, Ornamen Natal Gereja Kotabaru Dibuat dengan Janur Kuning
Di pucuk kubah dibangun tangkup berbentuk rumah-rumahan dengan atap segi enam. Kubah tadi tampak menggembung dan posisinya memayungi ruang utama gereja.
Bentuk kubah menggembung ini atau mblenduk dalam bahasa Jawa kemudian menjadi ciri khas Gereja Immanuel. Oleh masyarakat setempat rumah ibadah ini kemudian dikenal sebagai Gereja Blenduk.
Pengurus GPIB Immanuel Sutiyo mengatakan, setiap menjelang perayaan Natal 25 Desember, gereja tertua di Jawa Tengah dengan daya tampung 400 orang ini selalu dipadati jemaat yang akan melakukan kebaktian.
Mereka tak hanya datang dari seputar Semarang atau Jawa Tengah, tapi dari kota-kota lain di Pulau Jawa.
Tak sekadar beribadah, mereka juga mengagumi peninggalan sejarah yang masih terawat dengan baik di Gereja Blenduk ini.
Selain kehadiran orgel berusia lebih dari 200 tahun setinggi 6 meter, Gereja Blenduk juga memiliki kursi kebaktian yang tak biasa.
Jika umumnya kursi pada gereja berbentuk memanjang dengan meja kayu sebagai sandaran tangan, di rumah ibadah ini tempat duduknya berupa deretan kursi tunggal kayu jati warna cokelat tua dengan sandaran punggung dan dudukan dari anyaman rotan.
Susunan kursi jati ini melingkar dengan kursi berdesain rendah berada di bagian depan dan ukuran lebih tinggi di belakangnya.
Baca juga: Misa Natal di Gereja HKTY Ganjuran, Umat Diimbau Tidak Membawa Tas Besar
Di bagian tengah ruang kebaktian juga terdapat gantungan lampu besar yang diikat ke bagian puncak kubah dengan rantai besi.
Dulunya, gantungan lampu antik bersusun ganda ini bisa dinaikturunkan menggunakan katrol. Sebanyak 16 lampu bohlam listrik telah menggantikan fungsi lilin untuk penerangannya.
Di samping itu, lantai tegel corak hitam, kuning dan putih pada ruang kebaktian juga masih dipertahankan bentuk aslinya.
Baca juga: Misa di Gereja Katedral Semarang Terapkan Prokes Ketat, Jemaat Diberi Kartu Khusus
Ornamen penting lain yang menambah kekaguman jemaat serta pengunjung ketika memasuki bangunan tempo dulu ini adalah ventilasi berupa jendela-jendela lengkung model Romawi kuno dengan susunan kaca patri bergaya gotik.
Jendela-jendela tadi tidak bisa dibuka-tutup.