Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Sepekan, Ratusan Desa di Sungai Penuh Masih Terendam Banjir

Kompas.com - 23/12/2021, 12:24 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi


JAMBI,KOMPAS.com - Intensitas hujan yang tinggi membuat ratusan desa di kota Sungai Penuh, Jambi direndam banjir dan tanah longsor sejak sepekan terakhir.

Ada sejumlah kecamatan di Sungai Penuh yang terendam banjir sejak Jumat (17/12/2021), yakni Tanah Kampung, Hamparan Rawang, Kotobaru, Kumun Debai, dan Sungai Penuh.

Menurut data BPBD Sungai Penuh, bencana banjir ini telah merendam 200 desa. Setelah sepekan, masih ada sekitar 100 rumah yang masih terendam banjir dengan kedalaman sekitar 50 sentimeter.

Intensitas hujan yang tinggi juga mengakibatkan tanah longsor di lima titik jalur Sungai Penuh-Pesisir Selatan, Sumatera Barat, via Tapan, yakni di KM18, KM21, KM35. Kemudian, dua lokasi di sekitar Sako Tapan terdapat pohon tumbang.

Baca juga: Potensi Hujan Lebat dan Angin Kencang di Jatim, BMKG Imbau Warga Waspadai Banjir

"Ya. Setelah sepekan banjir mulai surut. Tapi masih ada 100-an rumah yang masih terendam banjir setinggi lutut orang dewasa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sungaipenuh, Abrar Dani melalui sambungan telepon, Kamis (23/12/2021).

Ia mengatakan, seminggu lalu wilayah Sungai Penuh diguyur hujan lebat yang mengakibatkan sekitar 200 desa terendam banjir setinggi 1 meter. Hal ini membuat setidaknya ada lebih dari 1.000 rumah yang terendam air.

1.000 rumah yang terendam banjir pekan lalu tersebar di lima kecamatan yang berada di jalur sungai besar Batang Merau, Bungkal, dan Batang Sangkil.

"Sungai Penuh memang berada di ketinggian. Terdampak banjir karena wilayah kami berada di pertemuan 9 sungai," kata Dani.

Dia belum bisa memastikan warganya sudah terbebas dari banjir sepenuhnya, pasalnya apabila terjadi hujan di hulu sungai Kabupaten Kerinci, tentu Kota Sungai Penuh akan kembali kebanjiran.

Dari laporan Badan BMKG Depati Parbo Kerinci, diperkirakan dampak La Nina akan terjadi dari bulan November 2021 sampai Maret 2022 dan kemungkinan akan berlangsung sampai Bulan Juni 2022.

Untuk langkah-langkah menghadapi kewaspadaan Bencana Hidrometeorologi Pemkot Sungai Penuh bersama Forkompida menetapkan Kota Sungai Penuh Siaga Bencana, berlaku mulai 17 Desember 2021 hingga 14 hari ke depan.

Kendati banjir belum bisa diprediksi seutuhnya, dia mengklaim Pemkot Sungaipenuh telah turun untuk memberikan bantuan banjir berupa mie instan dan air mineral.

"Kita juga berikan karung kosong tanpa pasir untuk membendung air agar tidak terlalu deras masuk rumah," kata Dani.

Mengapa diberi karung kosong? Dani mengaku pemberian bantuan karung kosong karena pihaknya tidak memiliki anggaran.

"Bahkan karung kosong itu pun bantuan dari provinsi," imbuh dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com